Plan Internasional Pilih Desa Oabikase Jadi Desa Sasaran Teknologi Budaya Pertanian


 Plan Internasional Pilih Desa Oabikase Jadi Desa Sasaran Teknologi Budaya Pertanian Pelaksana Tugas Pimpinan PT BISI Internasional Wilayah NTT Gusty Halek dengan latar belakang tanaman hortikultura milik petani Desa Oabikase Kecamatan Insana Barat Kabupaten TTU dalam kunjungannya di desa setempat, Jumat (13/07/2018). (Foto: Istimewa).

DESA Oabikase. Inilah sebuah desa terpencil di Kecamatan Insana Barat Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Di banding desa lain yang padat penduduknya, Desa Oabikase justru hanya dihuni 94 kepala keluarga (KK).

Sangat mencengangkan memang. Soalnya, sejak lima tahun lalu, desa ini dipilih Plan International menjadi desa sasaran pengembangan bidang pertanian. Sejak itu pula warga petani desa ini disentuh teknologi budidaya pertanian.

Mengapa desa ini yang dipilih Plan Internasional? Alasannya, Desa Oabikase memiliki potensi lahan yang subur dan air yang cukup. Respon masyarakat juga bagus. Pada umumnya mereka terlibat dalam pelaksanaan program.

Partisipasi masyarakat itu terbukti sejak lima tahun lalu. Ini terutama terlihat dalam program pemberdayaan ekonomi kaum perempuan muda untuk meningkatkan pendapatan. Sehingga, produktivitas petani meningkat dari tahun ke tahun. Dampak keterlibatan mitra seperti cap kapsul terbang dan lembaga keuangan bank NTT sangat terasa.

Sebab, perluasan areal penanaman meningkat dari tahun ke tahun. Pada awal program dimulai 2014, lahan yang tersedia hanya 0,5 Ha. Tetapi, pada tahun kelima 2018 ini, lahan sudah mencapai 20 Ha. Pada areal seluas itu, Plan Internasional mengembangkan semua jenis tanaman dan varietas yang cocok. Ternyata hasilnya luar biasa.

"Semua komoditi kami gunakan produk benih dari PT. BISI International Tbk",begitu Yonrid Sabuna, Senior Program Officer LSM Gerbang Mas TTS selaku Implementor Green Skill Project Plan Internasional kepada arahkita.com melalui media sosial WhatsApp, Jumat (13/7/2018).

Menurut Yonrid, pihaknya mulai mengembangkan teknologi budidaya penanaman menggunakan irigasi tetes. Caranya, lembaga menghibahkan satu unit mesin pompa air, satu unit cultivator dan selang tetes satu roll. Hibah kepada desa ini sebagai proses awal. Selanjutnya, pemerintah desa setempat diharapkaan dapat memperhatikan keberlanjutannya.

Kepala Desa Oabikase Gregorius Ahoinnai berterimakasih kepada Plan International atas program yang dibawakan ke desanya.

Sebab, program itu dinilainya sangat membantu masyarakatnya dalam peningkatan kapasitas pengetahuan pola bertani hingga peningkatan pendapatan petani. Desanya akhirnya sangat terkenal baik di tingkat Kabupaten TTU maupun oleh akademisi yang ada di NTT.

"Saya sangat senang. Plan sudah membantu kami dengan penerapan irigasi tetes dan benih-benih yang sangat berkualitas dari PT BISI", aku Goris, sapaan akrab sang kepala desa.

Goris menjelaskan, sekarang ini desanya sudah menjadi tempat berkunjung para mahasiswa dari berbagai kampus di kota Kupang dan Kefa seperti Politani Kupang, Undana Kupang dan Unimor Kefa.

"Mereka belajar pola pertanian yang dikembangkan di desa kami", katanya.

Gusty Halek selaku Pelaksana Tugas Pimpinan PT. BISI International Tbk Wilayah NTT melalui media sosial WhatsApp-nya kepada arahkita.com menyampaikan terimakasih kepada Plan Internasional dan Kepala Desa Oabikase yang telah bersama-sama berkomitemen untuk mengembangkan pertanian dengan menggunakan produk-produknya.

"Kami sangat senang atas kerjasama ini. Kami mendukung penuh kegiatan ini sebagai pengabdian kami. Juga sebagai upaya promosi hingga bersama-sama petani di desa ini menjadi desa yang mandiri di bidang kedaulatan pangan berdasarkan slogan kami untuk pangan kami berkarya," demikian Gusty.

Editor : Farida Denura
Kontributor : Cyriakus Kiik

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Feature Terbaru