BI Pertahankan Suku Bunga Acuan, Rupiah Melemah


 BI Pertahankan Suku Bunga Acuan, Rupiah Melemah BI pertahankan suku bunga acuan, Rupiah melemah. (Akurat)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Rupiah anjlok ke level terendah tahunan baru terhadap Dolar AS setelah Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga sebesar 5.25% di bulan Juli 2018.

Sungguh mengkhawatirkan melihat Rupiah terus tertekan walaupun BI berusaha memperketat kebijakan moneter secara agresif selama dua bulan terakhir. Walaupun BI mempertahankan "posisi hawkish", namun tidak banyak membantu Rupiah yang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal.

Lukman Otunuga, Research Analyst FXTM mengatakan Dolar yang berkibar tetap menjadi tema dominan di pasar di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga AS dan ketegangan dagang global yang memengaruhi sentimen. Karena itu, Rupiah dan banyak mata uang pasar berkembang lainnya dapat semakin melemah.

Menurut Lukman, para trader teknikal akan terus mengamati bagaimana USDIDR bertahan di atas level psikologis 14000. Harga sudah mencapai 14400 sehingga level kunci berikutnya adalah di kisaran 14750.

Disebutkan Lukman, Pound langsung diserang oleh para penjual setelah rilis penjualan ritel merosot -0.5% di bulan Juni, jauh dari ekspektasi pasar 0.2%.

"Pertumbuhan upah mengecewakan dan inflasi melambat. Apakah saat ini tepat untuk meningkatkan suku bunga? Ekspektasi pasar mengenai kenaikan suku bunga Bank of England bulan depan saat ini mungkin sudah sangat menipis dan ini mungkin sudah terefleksikan pada aksi harga Pound yang bearish,"ungkap Lukman.

Lanjut Lukman, Pound sangat sensitif terhadap spekulasi kebijakan suku bunga, sehingga mata uang ini dapat semakin melemah ketika investor berpendapat bahwa kenaikan suku bunga kuartal ini menjadi lebih tidak mungkin terjadi.

"GBPUSD merosot ke level terendah 10 bulan di bawah 1.2990 pagi ini dan dapat semakin melemah selama bears mempertahankan kendali di bawah 1.3000. Jika Dolar terus menguat, level penting berikutnya dapat ditemukan di kisaran 1.2950,"jelas Lukman.

Emas Tergelincir ke Level Terendah Lukman menambahkan pekan trading ini mungkin sangat bearish untuk emas yang merosot ke level terendah tahun ini di tengah apresiasi Dolar.

Depresiasi beberapa hari terakhir ini menyoroti bahwa emas tetap sangat sensitif dan berkorelasi negatif dengan Dolar.

"Ekspektasi pasar semakin tinggi bahwa Federal Reserve akan meningkatkan suku bunga dua kali lagi tahun ini sehingga emas tetap menjadi target empuk bagi investor bearish. Emas dapat semakin terpukul tanpa ampun oleh Dolar yang menguat secara umum pekan ini,"tambahnya.

Dari sisi teknis saja sambung Lukman, emas bearish di grafik harian. Bears harian tetap memegang kendali penuh di bawah level $1236. Emas sudah menembus di bawah $1220 sehingga momentum turun dapat membuka jalan menuju $1200.

 

 

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru