Jumat, 29 Agustus 2025

Ketua RT Saksikan Rumah Terduga Teroris Depok Digeledah Tim Densus 88


 Ketua RT Saksikan Rumah Terduga Teroris Depok Digeledah Tim Densus 88 Ilustrasi: Tim Densus 88 menggeledah rumah terduga teroris. (Konfrontasi)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Ketua RT setempat, Endang ikut menyaksikan Tim Densus 88 menggeledah rumah terduga teroris RM Mekarjaya, Sukmajaya, Kota Depok, Minggu (24/6/2018). Sejumlah dokumen disita sebagai barang bukti.

Penggeledahan di rumah RM menurut Endang tanpa disaksikan istri dan keempat anaknya lantaran sedang keluar rumah.

Penggeledahan dilakukan selama tiga jam mulai pukul 11.00.

“Ya, tadi ada penggeledahan oleh Densus. Ada 10 petugas Densus yang datang sempat menanyai soal barang bukti saja dan ternyata hanya dapat kertas-kertas saja,” ujarnya.

Endang mengatakan pada saat Densus melakukan penggeledahan istri dan anak-anak RM berada di luar rumah. Petugas Densus pun masuk rumah dengan membongkar kaca nako (jendela) depan.

“Tadi pagi sempat bilang istrinya mau pergi nganter anak-anaknya belajar Al – Quran di daerah Pejaten,” ungkapnya.Anggota Densus usai melakukan penggeledahan di rumah pelaku membawa lima dus kecil coklat berisi aneka dokumen. “Tadi nggak bisa ambil foto, saya dilarang ambil gambar,” tutupnya.

Cerita WargaDua terduga teroris tewas ditembak anggota tim Densus 88 Mabes Polri di Jalan Tole Iskandar, Sukmajaya, Kota Depok, Sabtu (23/6/2018). Masih terdapat bekas ceceran darah pelaku di jalan.

Berdasarkan data yang dihimpun di lokasi kejadian, kedua terduga teroris jaringan JAD Bogor ini ketika sedang dalam perjalanan berboncengan menggunakan sepeda motor langsung disanggong sejumlah pria berpakaian preman diketahui anggota Densus.

Pada saat pelaku mau diamankan terjadi sempat perlawanan sehingga petugas Densus melumpuhkan pelaku dengan dua kali tembakan hingga tewas di tempat kejadian. Peristiwa diketahui sekitar pukul 08.00 WIB.

Identitas kedua teroris tersebut yaitu, Ahmad Syarifudin, 29, warga Sindangpalang , Desa Cibening, Pamijahan, Bogor dan Abdul Aziz Waluya , warga Gang Palem, Neglasari, Dramaga, Kabupaten Bogor.

Sejumlah warga yang berada di sekitar lokasi kejadian mengaku tidak berani mendekat bahkan oleh petugas Densus yang berpakaian preman suruh tidak keluar rumah.

“Kaget juga saya kira ada kecelakaan seperti suara motor terjatuh. Saat mau keluar rumah sudah ada beberapa petugas berpakaian bebas membawa senjata disuruh masuk lagi ke dalam rumah,”ujar Ade,30, warga sekitar kepada wartawan.

Selain itu sebelum adanya penyergapan berlangsung, lanjut Ade sempat mendengar beberapa kali bunyi letusan seperti senjata api. “Sempat dengar sih, tapi enggak boleh melihat,”tambah Ade.

Selain Ade saksi warga lain Tia,56, mengatakan dirinya sempat mendengar dua kali bunyi ledakan.

“Dor..dor (dua kali) seperti letusan senjata,”ungkapnya.

Sedangkan Lik,32, salah satu pekerja bengkel las Listrik tidak jauh dari lokasi kejadian mengatakan mendengar jelas suara letusan tembakan. Tapi ada beberapa orang yang menyuruhnya masuk ke dalam rumah.

“Saya denger suara tembakan tapi ga keluar kerumah,” ucap wanita yang hanya tersenyum ketika ditanya namanya.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Hukum & Kriminalitas Terbaru