Loading
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi berbicara dalam konferensi pers di Baghdad, Irak pada 6 Desember 2024. ANTARA/Xinhua/Khalil Dawood
TEHERAN, ARAHKITA.COM — Pemerintah Iran memastikan tidak akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza yang digelar di Sharm el-Sheikh, Mesir, Senin (13/10/2025). Keputusan ini disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Iran, Seyed Abbas Araghchi, melalui pernyataannya di platform media sosial X.
Menurut Araghchi, Iran mendukung setiap upaya diplomatik yang bertujuan menghentikan perang di Gaza. Namun, ia menegaskan bahwa Teheran tidak dapat berpartisipasi dalam forum yang dihadiri oleh negara-negara yang masih menjatuhkan sanksi dan ancaman terhadap Iran.
“Meski mendukung langkah diplomasi, baik Presiden Pezeshkian maupun saya tidak bisa berinteraksi dengan pihak-pihak yang telah menyerang rakyat Iran dan terus menjatuhkan sanksi kepada kami,” tulis Araghchi.
Lebih lanjut, Araghchi menegaskan bahwa Iran menyambut baik setiap inisiatif internasional untuk menghentikan apa yang disebutnya sebagai “genosida Israel di Gaza” dan mendesak penarikan seluruh pasukan pendudukan Israel dari wilayah tersebut.
Ia juga menyoroti bahwa rakyat Palestina memiliki hak penuh untuk menentukan nasib sendiri, dan bahwa masyarakat internasional kini “memiliki tanggung jawab moral dan hukum yang lebih besar dari sebelumnya” untuk membantu perjuangan rakyat Palestina.
“Sejak lama, Iran menjadi kekuatan penting bagi perdamaian di kawasan. Tidak seperti Israel yang mencari perang abadi, kami mendambakan perdamaian, kemakmuran, dan kerja sama yang berkelanjutan,” ujar Araghchi dikutip Antara.
KTT Perdamaian Gaza di Sharm el-Sheikh tersebut diketahui akan dihadiri oleh lebih dari 20 negara, termasuk beberapa pemimpin dari kawasan Timur Tengah dan Eropa. Pertemuan ini bertujuan mencari solusi diplomatik guna menghentikan konflik yang terus menelan korban jiwa di Jalur Gaza.