Selasa, 30 Desember 2025

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Tajam Rp33.000 per Gram, Tembus Rp2,354 Juta


 Harga Emas Antam Hari Ini Naik Tajam Rp33.000 per Gram, Tembus Rp2,354 Juta Karyawan menunjukkan sampel emas batangan di Butik Emas Antam Setiabudi One, Jakarta, Rabu (15/10/2025). (Antaranews)

JAKARTA, ARAHKITA.COM — Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali bergerak naik pada Jumat, 24 Oktober 2025. Berdasarkan data dari laman resmi Logam Mulia, harga jual emas Antam hari ini naik signifikan sebesar Rp33.000 menjadi Rp2.354.000 per gram, dari posisi sebelumnya Rp2.321.000 per gram.

Kenaikan ini juga diikuti oleh harga buyback atau harga jual kembali ke Antam yang kini berada di level Rp2.219.000 per gram, naik dari Rp2.189.000 per gram sebelumnya.

Emas Antam tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram (1 kilogram). Transaksi pembelian dan penjualan emas batangan dikenakan potongan pajak sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 34/PMK.10/2017.

Untuk penjualan kembali emas batangan dengan nilai di atas Rp10 juta, dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 1,5 persen bagi pemegang NPWP, dan 3 persen bagi yang tidak memiliki NPWP. Pajak ini otomatis dipotong dari total nilai transaksi saat buyback dilakukan di Logam Mulia.

Berikut daftar harga emas Antam terbaru per Jumat (24/10/2025):

  • 0,5 gram: Rp1.227.000
  • 1 gram: Rp2.354.000
  • 2 gram: Rp4.648.000
  • 3 gram: Rp6.947.000
  • 5 gram: Rp11.545.000
  • 10 gram: Rp23.035.000
  • 25 gram: Rp57.462.000
  • 50 gram: Rp114.845.000
  • 100 gram: Rp229.612.000
  • 250 gram: Rp573.765.000
  • 500 gram: Rp1.147.320.000
  • 1.000 gram (1 kg): Rp2.294.600.000

Untuk pembelian emas batangan, pemerintah juga menerapkan PPh 22 sebesar 0,45 persen bagi pemegang NPWP dan 0,9 persen bagi non-NPWP.

Setiap transaksi pembelian akan disertai bukti potong pajak resmi sesuai ketentuan dikutip Antara.

Kenaikan harga emas kali ini menjadi sinyal kuat meningkatnya minat masyarakat terhadap logam mulia sebagai instrumen lindung nilai, di tengah ketidakpastian ekonomi global yang masih tinggi.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru