Mari Mengenal Tradisi, Ritual, dan Adat Pernikahan Filipina


 Mari Mengenal Tradisi, Ritual, dan Adat Pernikahan Filipina Pernikahan tradisional Filipina sering kali menampilkan Barong Tagalog untuk pria dan gaun Filipiniana untuk wanita. (Foto: seasons5.com.au)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Filipina adalah negara yang memiliki keragaman budaya dengan warisan tradisi pernikahan yang kaya. Pernikahan di Filipina sering kali merupakan acara yang meriah dan penuh kegembiraan, yang mencerminkan sifat budaya Filipina yang semarak dan penuh perayaan. 

Mari kita bahas beberapa tradisi pernikahan utama di Filipina secara lebih rinci:

Tradisi Pernikahan Filipina

Pamamanhikan: Pamamanhikan adalah adat tradisional Filipina di mana mempelai pria dan keluarganya mengunjungi keluarga mempelai wanita untuk melamarnya secara resmi. Ini adalah langkah penting yang menandakan niat pasangan untuk menikah dan mencari restu serta persetujuan dari orang tua mempelai wanita. Keluarga mempelai pria membawa hadiah dan bingkisan kepada keluarga mempelai wanita sebagai tanda hormat dan terima kasih.

Ritual Sebelum Pernikahan:

Kasal-Kasalan: Kasal-Kasalan, yang juga dikenal sebagai pesta lajang versi Filipina, adalah acara pra-pernikahan di mana keluarga dan teman berkumpul untuk merayakan dan menghujani pasangan dengan hadiah, nasihat, dan ucapan selamat. Ini adalah kesempatan bagi pasangan untuk menerima berkat dan dukungan dari orang-orang yang mereka cintai sebelum memulai perjalanan pernikahan mereka.

Despedida de Soltera: Despedida de Soltera adalah pesta lajang yang diadakan untuk menghormati pengantin wanita. Acara ini merupakan pertemuan teman-teman dan kerabat wanita di mana mereka berbagi cerita, permainan, dan hadiah dengan calon pengantin wanita. Acara ini merupakan perayaan transisi pengantin wanita dari kehidupan lajang menjadi kehidupan berumah tangga.

Busana Pernikahan: Pernikahan tradisional Filipina sering kali menampilkan Barong Tagalog untuk pria dan gaun Filipiniana untuk wanita. Barong Tagalog adalah kemeja bordir formal yang terbuat dari serat nanas atau sutra, sedangkan gaun Filipiniana adalah gaun tradisional Filipina yang terbuat dari kain halus dan sering kali dihiasi dengan detail yang rumit. Pilihan busana ini menunjukkan keanggunan dan warisan budaya Filipina.

Adat Upacara:

Upacara Kerudung dan Tali: Dalam pernikahan Filipina, Upacara Kerudung dan Tali merupakan tradisi unik yang melambangkan persatuan dan komitmen pasangan. Pengantin pria dan wanita dibalut dengan kerudung pernikahan, yang menandakan persatuan mereka saat menghadapi tantangan kehidupan pernikahan bersama. Tali, yang sering kali terbuat dari sutra atau bunga, kemudian dililitkan di sekeliling pasangan dalam bentuk angka delapan, yang melambangkan cinta dan keharmonisan abadi.

Pertukaran Koin: Pertukaran koin merupakan gerakan simbolis dalam pernikahan Filipina, yang melambangkan dukungan timbal balik dan tanggung jawab bersama dari pasangan. Tiga belas koin, yang dikenal sebagai arras, diberikan oleh mempelai pria kepada mempelai wanita, yang melambangkan kesediaannya untuk menafkahi keluarga mereka di masa mendatang. Pengantin wanita menerima koin sebagai tanda kepercayaan dan keyakinannya terhadap kemampuan mempelai pria untuk memenuhi perannya sebagai pemberi nafkah.

Tradisi Resepsi:

Tari Uang: Tari Uang, yang juga dikenal sebagai tarian “Pera O Bayong”, merupakan tradisi pernikahan Filipina yang populer. Selama resepsi, para tamu menyematkan uang pada pakaian pasangan sambil menari bersama mereka. Uang yang terkumpul dianggap sebagai hadiah dan cara untuk membantu pasangan pengantin baru memulai kehidupan pernikahan mereka.

Masakan Filipina: Pernikahan di Filipina terkenal dengan pesta mewah yang menyajikan masakan tradisional Filipina. Hidangan populer seperti lechon (babi panggang), adobo (daging yang diasinkan), pancit (mi), dan berbagai hidangan khas daerah disajikan kepada para tamu, yang menunjukkan kekayaan dan cita rasa warisan kuliner Filipina.

Permainan dan Hiburan: Pernikahan Filipina dipenuhi dengan hiburan, permainan, dan pertunjukan yang meriah untuk membuat para tamu tetap terlibat dan terhibur. Tarian tradisional, kontes menyanyi, dan permainan ruang tamu diselenggarakan untuk menciptakan suasana yang meriah dan menyenangkan.Tradisi Pasca Pernikahan:Sup Sotanghon: Sup Sotanghon adalah hidangan tradisional Filipina yang disajikan kepada pasangan setelah upacara pernikahan. Sup ini diyakini membawa kehangatan dan keberuntungan bagi pasangan pengantin baru saat mereka memulai kehidupan pernikahan bersama.

Pengambilan Garter dan Lemparan Buket: Mirip dengan tradisi Barat, pengantin wanita melempar buketnya, dan pengantin pria melemparkan garter pengantin wanita kepada tamu lajang selama resepsi. Dipercaya bahwa orang yang menangkap buket atau garter akan menjadi orang berikutnya yang menikah.

Pengantaran: Di akhir resepsi, biasanya pasangan akan diantar oleh tamu dengan hujan beras, konfeti, atau kelopak bunga. Isyarat ini melambangkan harapan baik untuk masa depan yang sejahtera dan bahagia bagi pasangan pengantin baru.

Tradisi pernikahan Filipina mencerminkan keberagaman budaya dan semangat gembira negara tersebut. Adat dan ritual ini tidak hanya merayakan penyatuan dua individu tetapi juga menunjukkan pentingnya keluarga, komunitas, dan pelestarian warisan budaya sebagaimana dikutip dari laman seasons5.com.au

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Wedding Terbaru