Loading
Oleh: Muljono, M.Ak, M.H, CFP®
PENETAPAN Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2025 sebesar 6,5% melalui Permenaker No. 16 Tahun 2024 menjadi perhatian berbagai pihak. Meski kenaikan ini membawa harapan peningkatan daya beli, implikasinya bagi perusahaan berdampak kenaikan biaya operasional, terutama sektor padat karya, cukup signifikan. Lonjakan biaya operasional dapat mendorong perusahaan mengambil langkah efisiensi, termasuk kemungkinan yang merupakan alternatif terakhir yaitu pemutusan hubungan kerja (PHK). Situasi ini menuntut kesiapan pekerja menghadapi tantangan di tahun mendatang agar lebih siap dengan kenyataan yang ada.
Dampak Penetapan UMK 2025
Beban Operasional Perusahaan
Perusahaan di sektor padat karya, seperti tekstil dan manufaktur, akan menghadapi kenaikan biaya tenaga kerja yang cukup besar. Hal ini dapat memengaruhi keuntungan bisnis yang diperoleh bisa menurun sehingga berdampak terhadap stabilitas perusahaan.
Baca juga:
Persiapan Awal Memasuki Masa PensiunPotensi Gelombang PHK
Kenaikan UMK dapat memicu pengurangan tenaga kerja sebagai salah bentuk efisiensi biaya, terutama bagi perusahaan yang harus mampu mempertahankan margin keuntungan untuk stabilitas kelangsungan usaha secara jangka panjang.
Tekanan Psikologis Pekerja
Ketidakpastian pekerjaan dapat memengaruhi kondisi mental karyawan, menciptakan kecemasan yang berdampak pada produktivitas , hal ini terkait isu ekonomi yang berkembang sekarang ini.
Bagi pekerja yang sudah mengetahui adanya ketidakpastian dalam hal isu ekonomi yang terjadi karena kenaikan UMP ini maka perlu mengantisipasi sebagai berikut :
Persiapkan dana darurat setara 6-12 bulan pengeluaran, hindari utang konsumtif, dan pertimbangkan investasi aman untuk menambah pemasukan pasif, perbaiki gaya hidup , dan cari alternatif pendapatan.
Pandangan positif terhadap perubahan akan membantu pekerja beradaptasi. Lihat setiap tantangan sebagai peluang untuk belajar dan berkembang. Tidak perlu menyalahkan keadaan yang sekarang terjadi, namun perlu melihat peluang yang muncul dari peristiwa yang terjadi.
Ikuti pelatihan sesuai kebutuhan industri, seperti digital marketing, data analysis, atau keterampilan teknis lainnya agar ketika melamar ke perusahaan lain menambah kemampuan yang kita miliki sehingga menjadi pertimbangan perusahaan yang menerima mendapatkan peluang lebih besar.
Buat CV yang profesional, fokus pada pencapaian, dan pelajari teknik wawancara yang efektif. Tingkatkan personal branding di media sosial seperti LinkedIn untuk menarik perhatian perekrut.
Pekerja perlu menjaga kesehatan dengan olahraga rutin, pola makan seimbang, dan istirahat cukup. Tetap berpikir positif dan jaga keseimbangan emosi agar bisa berpikir dan mempunyai perencanaan kedepan yang dapat dilakukan dengan baik.
Bergabung dalam komunitas profesional dapat membuka peluang kerja baru, sekaligus memperluas jaringan agar dapat dikenal keberadaan kita.
Pertimbangkan wirausaha sebagai opsi, dengan memanfaatkan keterampilan yang dimiliki untuk memulai usaha kecil-kecilan seperti buka warung , jual nasi uduk, jual kue pukis, bisnis online , jastip dan masih banyak usaha lain
Tahun 2025 akan menjadi tantangan bagi pekerja dan perusahaan. Namun, dengan persiapan yang matang, pekerja dapat meminimalkan dampak negatif dan tetap produktif. Kunci utamanya adalah perencanaan, pengembangan diri, dan sikap adaptif terhadap perubahan. Bagi pekerja, tantangan ini adalah peluang untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.
Muljono M Ak MH CFP adalah Perencana Keuangan dan Pensiun Planner.