Loading
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin saat ditemui di kantor Kementerian Pertahanan, Jumat (14/11/2025) (ANTARA/Walda Marison)
JAKARTA, ARAHKITA.COM — Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya mendukung upaya perdamaian di Gaza. Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan bahwa TNI telah menyiapkan hingga 20.000 prajurit untuk misi kemanusiaan dan stabilisasi di wilayah konflik tersebut.
Sjafrie menjelaskan, penugasan skala besar ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto. Fokus utama pasukan yang diberangkatkan adalah layanan kesehatan, bantuan kemanusiaan, dan pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat Gaza.
“Kita maksimalkan 20.000 prajurit, dengan prioritas tenaga kesehatan dan konstruksi,” kata Sjafrie di Kantor Kementerian Pertahanan, Jumat (14/11/2025). Ia menegaskan bahwa keberadaan pasukan nantinya bertujuan memperkuat proses perdamaian dan membuka ruang menuju perundingan politik.
Selain rencana pengiriman personel, TNI AU juga akan tetap menjalankan bantuan logistik rutin melalui airdrop, seperti yang dilakukan sepanjang tahun ini.
Terkait jadwal keberangkatan, Sjafrie belum memberikan tanggal pasti dan menegaskan bahwa keputusan final berada di tangan Presiden.
Dalam kesempatan terpisah, Kapuspen TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah memastikan TNI siap kapan pun pemerintah membutuhkan pengerahan pasukan perdamaian ke Gaza.
“TNI prinsipnya selalu siap melaksanakan kebijakan pemerintah dan perintah Presiden sebagai Panglima Tertinggi TNI,” ujar Freddy dikutip Antara.
Ia menambahkan, pasukan TNI rutin menjalani pelatihan kesiapsiagaan, interoperabilitas, hingga kemampuan operasi di berbagai medan, baik untuk operasi militer maupun non-perang. Namun, pelaksanaan misi tetap menunggu instruksi resmi pemerintah pusat dan Panglima TNI.
“Intinya, TNI siap menjalankan keputusan pemerintah secara profesional dan proporsional, tetap menjunjung prinsip perdamaian serta kepentingan nasional Indonesia,” tegas Freddy.