Rabu, 31 Desember 2025

Geopolitik Global Bergolak, Lemhannas Tekankan Pentingnya Ketahanan Nasional


  Geopolitik Global Bergolak, Lemhannas Tekankan Pentingnya Ketahanan Nasional Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Ace Hasan Syadzily. (ace-hasan.com)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Ace Hasan Syadzily, mengingatkan bahwa situasi geopolitik dunia saat ini sedang berada dalam kondisi yang tidak stabil. Ketegangan antarnegara, persaingan ekonomi dan teknologi, serta konflik bersenjata di berbagai kawasan menjadi indikator bahwa dunia tengah menghadapi tantangan serius.

“Pergeseran kekuatan global dan pertarungan dagang yang kita saksikan saat ini menunjukkan bahwa kondisi geopolitik global sedang tidak baik-baik saja,” ujar Ace dalam sambutannya saat menutup Pendidikan Penyiapan dan Pemantapan Pimpinan Nasional (P4N) Angkatan ke-68 di Jakarta, Selasa (5/8/2025).

Menurut Ace, perkembangan teknologi yang cepat, ditambah dengan rivalitas antara negara-negara besar, berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap ketahanan nasional Indonesia. Karena itu, Lemhannas terus mencermati setiap perubahan di tingkat global dan regional untuk memperkuat strategi pertahanan dalam negeri.

Ia menekankan bahwa ketahanan nasional merupakan kondisi yang dinamis dan harus dikelola secara adaptif. “Diperlukan keuletan dan ketangguhan semua pihak untuk membangun kekuatan nasional dari berbagai aspek,” ungkapnya.

Ace juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk memperkuat semua dimensi strategis yang dikenal sebagai delapan gatra: geografi, demografi, sumber kekayaan alam, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan. Semua aspek ini, menurutnya, saling terhubung dan menjadi fondasi penting dalam menjaga stabilitas nasional.

Berbagai konflik global seperti perang Rusia-Ukraina, ketegangan Israel-Palestina, konflik Israel-Iran, dan sengketa antara Thailand-Kamboja disebut Ace sebagai contoh nyata bagaimana konflik luar negeri bisa berdampak pada Indonesia, baik secara langsung maupun tidak langsung.

“Dalam situasi seperti ini, konsep ketahanan nasional harus terus dijaga dan diperkuat. Ketahanan nasional adalah jembatan yang menghubungkan bangsa ini menuju cita-cita besar Indonesia Emas 2045,” tegasnya dikutip Antara.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Politik Terbaru