Loading
Honda Hentikan Sementara Produksi di Jepang dan China. (Pixabay)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Honda Motor Co. akan menghentikan sementara produksi di sejumlah pabrik di Jepang dan China pada akhir Desember hingga awal Januari seiring berlanjutnya krisis kekurangan semikonduktor yang masih membayangi industri otomotif global.
Produsen otomotif asal Jepang tersebut menyatakan bahwa beberapa fasilitas produksinya di dalam negeri akan menghentikan operasi pada 5 dan 6 Januari. Meski tidak merinci pabrik yang terdampak, Honda menegaskan penghentian ini berkaitan langsung dengan gangguan pasokan komponen penting, khususnya chip semikonduktor.
Di China, Dilaporkan Japan Times dan dilansir The Independent, tiga pabrik yang dioperasikan melalui perusahaan patungan Guangqi Honda Automobile juga akan menghentikan produksi sementara selama lima hari, terhitung mulai 29 Desember hingga 2 Januari. Langkah ini menambah daftar panjang penyesuaian produksi Honda di tengah ketidakpastian rantai pasokan global.
Sebelumnya, Honda sempat menyampaikan optimisme bahwa produksi akan kembali normal pada akhir November. Namun, keputusan terbaru menunjukkan bahwa hambatan pasokan belum sepenuhnya teratasi. Setelah produksi di Jepang kembali berjalan pada 7 Januari, Honda juga berencana mengurangi volume produksi selama tiga hari dari target awal yang telah ditetapkan.
Gangguan produksi ini melanjutkan tren serupa yang terjadi di fasilitas Honda di Meksiko pada Oktober dan November lalu, yang juga dipicu oleh keterbatasan pasokan semikonduktor. Kekurangan chip secara global dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk ketegangan geopolitik antara Belanda dan China terkait pengawasan industri semikonduktor.
Situasi tersebut berdampak pada pasokan chip ke Amerika Utara, memaksa perlambatan produksi di Amerika Serikat dan Kanada. Kondisi semakin rumit setelah otoritas China memblokir ekspor chip dari Nexperia, produsen semikonduktor yang dimiliki oleh Wingtech Technology. Perusahaan tersebut memasok komponen penting untuk sistem kontrol kendaraan, termasuk fungsi dasar seperti jendela elektrik dan wiper.
Tekanan berkelanjutan pada rantai pasokan turut memengaruhi kinerja bisnis Honda secara global. Perusahaan ini telah memangkas proyeksi penjualan kendaraan dunia menjadi 3,34 juta unit, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 3,62 juta unit.
Langkah penghentian sementara produksi ini kembali menegaskan bahwa industri otomotif global masih menghadapi tantangan serius akibat ketergantungan tinggi terhadap pasokan semikonduktor, meski berbagai upaya stabilisasi telah dilakukan.