Loading
Pemanah Indonesia Diananda Choirunisa meraih medali emas setelah mengalahkan pem
BANGKOK, ARAHKITA.COM – Kontingen Indonesia berhasil menempati peringkat kedua klasemen sementara SEA Games Thailand 2025 dengan total 80 medali emas, sejalan dengan target yang ditetapkan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
“Ini tentu membanggakan karena sudah cukup lama kita menantikan bisa masuk dua besar SEA Games sejak 1995 di Chiang Mai,” ujar Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, saat ditemui di Bangkok, Kamis (18/12/2025) seperti dilansir dari Antara.
Selain 80 emas, Indonesia juga mengumpulkan 92 medali perak dan 110 perunggu, menempatkan kontingen di bawah tuan rumah Thailand yang telah memastikan diri sebagai juara umum dengan 194 emas, 130 perak, dan 98 perunggu. Vietnam menempati posisi ketiga dengan raihan 72 emas, 73 perak, dan 99 perunggu.
Pencapaian ini menjadi catatan penting bagi Indonesia, mengulang prestasi terakhir saat menempati posisi kedua pada SEA Games 1995 di Chiang Mai, dan sebelumnya di Bangkok pada SEA Games 1985.
Okto menekankan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras para atlet, pelatih, dan pembina cabang olahraga, ditambah dukungan penuh pemerintah, termasuk perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap pengembangan olahraga nasional.
“SEA Games Thailand 2025 juga menunjukkan kabar positif dari cabang olahraga Olimpiade yang mengalami peningkatan signifikan. Banyak cabor berhasil memenuhi bahkan melampaui target yang ditetapkan,” jelas Okto.
Beberapa cabang olahraga yang menjadi tulang punggung perolehan medali Indonesia antara lain bulu tangkis, atletik, renang, menembak, triathlon, tenis, angkat besi, panahan, skateboard, dan panjat tebing.
Okto menambahkan, “Saya mengusulkan sudah saatnya kita fokus pada pembinaan cabang olahraga Olimpiade. Hasil di Thailand ini membuktikan potensi besar Indonesia jika pembinaan dilakukan dengan baik.”
KOI menegaskan bahwa target Indonesia bukan hanya di SEA Games, tetapi juga Asian Games dan Olimpiade. Strategi ini sejalan dengan arahan Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir, termasuk rencana membuat Pekan Olahraga Nasional (PON) lebih berorientasi pada cabang Olimpiade, dengan komposisi 70 persen pada PON NTB–NTT mendatang.