Loading
Timnas bola basket putri Indonesia siap mengukir sejarah di FIBA Women’s Asia Cup 2025 Division A yang akan berlangsung pada 13–20 Juli di Shenzhen Sports Center, Tiongkok. (Foto: Istimewa)
JAKARTA, ARAHKITA.COM – Timnas bola basket putri Indonesia siap mengukir sejarah di FIBA Women’s Asia Cup 2025 Division A yang akan berlangsung pada 13–20 Juli di Shenzhen Sports Center, Tiongkok. Meski tergabung di grup berat, skuad Garuda Pertiwi tidak menunjukkan rasa gentar menghadapi kekuatan elite Asia.
Pelatih kepala timnas senior putri, Andrie “Coach Yayan” Ekayana, menyebut keikutsertaan kali ini sebagai tantangan sekaligus momentum penting bagi perkembangan bola basket putri Indonesia. “Grup A ini diisi oleh tim-tim papan atas Asia, jadi tantangannya sangat besar. Tapi kami tidak datang untuk menyerah,” ujarnya di Jakarta, Jumat (11/7/2025).
Persiapan Panjang dan Uji Coba Intensif
Sebanyak 12 pemain terbaik diboyong ke Tiongkok setelah menjalani pemusatan latihan sejak 10 Februari 2025. Selama hampir lima bulan, tim berlatih intensif di GOR Cahaya Lestari, Surabaya. Selain latihan fisik dan strategi, mereka juga melakoni serangkaian uji tanding.
“Anak-anak sudah berlatih sangat keras dan melakukan beberapa sparring melawan tim putra di Jawa Timur serta tim nasional Singapura. Itu sangat membantu kesiapan mereka menghadapi laga-laga besar nanti,” tambah Coach Yayan.
Melawan Tim Terkuat Asia
Tantangan terbesar Indonesia datang dari tiga lawan tangguh di Grup A. Timnas akan bertemu:
China – peringkat 2 Asia dan 4 dunia (709,9 poin)
Korea Selatan – peringkat 4 Asia dan 14 dunia (456,5 poin)
Selandia Baru – peringkat 5 Asia dan 26 dunia (285,3 poin)
Sementara itu, Indonesia saat ini berada di posisi 9 Asia dengan 137,6 poin dan menduduki peringkat ke-57 dunia menurut peringkat FIBA terbaru.
Sejarah Baru untuk Basket Putri Indonesia
Keikutsertaan di Divisi A ini merupakan pencapaian bersejarah bagi timnas basket putri Indonesia. Sebelumnya, tim Garuda Pertiwi berkompetisi di Divisi B dan kini akhirnya menembus level tertinggi Asia. Langkah ini sekaligus menjadi ajang pembuktian bahwa bola basket putri Indonesia mampu bersaing di level regional maupun global.