Prodi Profesi Apoteker UTA ‘45 Jakarta Bekali Siswa SMA-SMK dan S1 Se-Indonesia soal Diabetes Melitus


  • Senin, 13 Maret 2023 | 20:02
  • | News
 Prodi Profesi Apoteker UTA ‘45 Jakarta Bekali Siswa SMA-SMK dan S1 Se-Indonesia soal Diabetes Melitus Dr. apt. Diana Laila Rahmatillah, M.Farm.,PhD  Clinical Pharmacy yang juga Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta (UTA 45 Jakarta) sebagai narasumber Webinar Online pengabdian kepada masyarakat oleh apoteker  universitas 17 agustus 1945 soal Kenali Tanda dan Gejala Diabetes Melitus belum lama ini. (Foto: Tangkapan Layar)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Jumlah penderita penyakit Diabetes Melitus (DM) ini menunjukan kenaikan. Perubahan gaya hidup seperti pola makan dan berkurangnya aktivitas fisik dianggap sebagai faktor-faktor penyebab terpenting. oleh karenanya penyakit DM dapat saja timbul pada orang ada atau tidak riwayat DM dalam keluarga.

Dr. apt. Diana Laila Rahmatillah, M.Farm., PhD  Clinical Pharmacy yang juga Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta (UTA 45 Jakarta) sebagai narasumber Webinar Online pengabdian kepada masyarakat oleh apoteker  universitas 17 agustus 1945 soal “Kenali Tanda dan Gejala Diabetes Melitus” belum lama ini mengatakan Diabetes Melitus adalah suatu gangguan metabolik yang ditandai dengan  peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) akibat kerusakan pada sekresi  insulin dan kerja insulin.

“Diabetes melitus merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan kadar glukosa di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat  melepaskan atau menggunakan insulin secara adekuat. Kadar glukosa darah setiap  hari bervariasi, kadar gula darah akan meningkat setelah makan dan kembali normal  dalam waktu 2 jam,”papar Diana Laila.

Ditambahkan Diana Laila, kadar glukosa darah normal pada pagi hari sebelum makan atau  berpuasa adalah 70-110 mg/dL darah. Kadar gula darah normal biasanya kurang dari 120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula  maupun mengandung karbohidrat.

“Namun penyakit DM dapat kita cegah jika kita mengetahui dasar-dasar penyakit dengan baik dan mewaspadai perubahan gaya hidup kita. karena itu, kami menganggap bahwa penyakit DM  tersebut memerlukan ruang kepada para siswa/siswi untuk mengetahui dasar-dasar penyakit DM. Sehingga kami bermaksud untuk melaksanakan sebuah webinar tentang  Penyakit Diabetes Melitus,”jelas Diana Laila.

Kegiatan webinar online ini dilaksanakan oleh Kelas B Program Studi Profesi Apoteker Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta “Kelompok IV (Empat)” terdiri dari: Dr. apt. Diana Laila Ramatillah, M.Farm., PhD  Clinical Pharmacy. Ketua Panitia: Yulisa Matulessy S.Farm. Moderator: Aditya Sabda Reza S.Farm  Sekretaris: Indah Safitri S.Farm. Penanggung Jawab Grup Peserta : Femi Yoanda S.Farm .Penanggung Jawab Sertifikat : Rendra Nur R S.Farm  Penanggung Jawab Zoom : Surya Vanboy Sitio S.Farm.Penanggung Jawab Absensi, Pre dan Post tes : Annisa Ulil M S.Farm

Dalam sesi tanya jawab muncul berbagai pertanyaan seputar DM. Misalnya saja: Neng Laelatul Afifah bertanya apakah benar daun sirsak dapat mengobati DM? Jika  benar bagaimana cara yang tepat apabila si penderita meminum 2 jenis obat yaitu  dari dokter dan meminum daun sirsak tersebut? 

Dijawab Diana Laila: Daun sirsak untuk DM tipe 2 belum terbukti secara klinis. Untuk DM belum ada uji klinis menggunakan Daun Sirsak. tapi banyak obat-obat herbal lainnya yang  ada aktivitas mengobati DMnya. Namun saran saya obat seperti daun- daunan  sebaiknya dihindari, karena daun-daun ini bisa memperberat fungsi ginjal. karena  terlalu banyak zat aktif bisa memperberat fungsi ginjal. Sedangkan penyakit DM  ini komplikasi ke ginjal, Jadi saran saya untuk menurunkan gula darah tadi  adalah mengonsumsi yang lebih alami seperti buah mentimun ataupun bawang  putih. Bawah putih bisa menurunkan gula darah, bawang putih lebih alami dari  pada daun-daunan yang banyak mengandung zat aktif yang mempengaruhi ginjal  tadi. Jadi mentimun dan bawah putih dapat digunakan. Lalu cemilannya  digunakan rebus sukun karena sukun itu sudah terbukti menurunkan DM. Dapat  digunakan seperlunya dan tepat.

Sementara Rahmat menanyakan soal penyakit DM jika terjadi luka sulit disembuhkan dan harus diamputasi?  Apakah ada cara penyembuhan lain selain amputasi? Dijawab Diana Laila agar jangan biarkan luka sekecil apapun

diabaikan. Ada beberapa antibiotik pilihan  ketika sudah terjadi luka sekecil butuh antibiotik untuk pasien DM. Jadi  jika hanya membersihkan luka saja tanpa memakai antibiotik bisa sampai  ketulang infeksinya jadi jika infeksinya sampai ketulang ini yang menyebabkan  gawat. Jadi jika terjadi luka sekecil apapun maka harus dibersihkan dan  meminum obat antibiotik 1 2 minggu apalagi kalau terjadi infeksi berat bisa  sampai 4 minggu. Ketika infeksi tadi menyentuh tulang bagian dalam harus  diamputasi karena kalau tidah akan menyebabkan sepsis. Sepsis itu sangat mudah  terjadi dimana infeksi nya bisa keseluruh tubuh, bisa menyebabkan kematian  kalau tidak diamputasi.

 

 

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru