Loading
Pelajar SMA Diamankan Densus 88 Diduga Terlibat Jaringan Terorisme Tempoco
GOWA, ARAHKITA.COM - Seorang pelajar berinisial Mu alias Am, berusia 18 tahun, diamankan Densus 88 Anti Teror dan Polda Sulawesi Selatan pada Sabtu (25/5) sore di kawasan Jalan SD Daeng Emba, Samata, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.
Menurut Ketua RW 04 Kelurahan Samata, Nasir Daeng Nai, penangkapan terjadi di depan SMP Citra saat terduga tengah membeli air galon isi ulang. "Orangnya diamankan, motornya tidak. Sudah dibawa sekitar pukul 17.30 WITA," ujarnya.
Terduga diketahui merupakan pengajar di Rumah Tahfidz Alquran (RTA) di daerah Palangga, belakang Taman Makam Pahlawan (TMP) Romang Lompoa, Gowa. “Dia tinggal di sini, tapi aktivitasnya di Palangga mengajar Tahfidz,” kata Nasir.
Baca juga:
Densus 88 Tangkap Empat Pendukung ISIS di Sumbar dan Sumut, Aktif Sebar Propaganda di Medsos"Kalau informasi tadi itu, ada bau-bau teror itu. (teroris) begitu," paparnya kepada jurnalis di dekat lokasi penangkapan terduga.
Saat ditanyakan apa aktivitas terduga saat diamankan polisi, kata Nasir, sebagai pengajar Rumah Tahfidz Alquran (RTA) di Palangga, belakang Taman Makam Pahlawan (TMP), Romang Lompoa, Kabupaten Gowa.
Ibu kandung terduga, Sitti Khadijah, membenarkan bahwa anaknya ditangkap saat membeli air galon. “Anakku masih kelas 3 SMA, dia mengajar di Rumah Tahfidz Grafis (RTG), seperti ustaz. Tidak kerja di luar, aktivitasnya cuma itu,” jelasnya.
Sitti mengaku tidak mengetahui aktivitas lain anaknya selain mengajar dan salat di masjid. Penangkapan berlangsung sekitar 300 meter dari rumah mereka, dan ia baru mengetahui setelah mendapat kabar dari anak bungsunya.
“Ada polisi depan rumah, saya tanya-tanya. Pak RW bilang, aman itu anakta, yang penting tidak disakiti,” ungkapnya dikutip Antara.
Saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Didik Supranoto mengaku belum menerima laporan resmi terkait penangkapan tersebut. "Belum monitor," singkatnya.
Hingga kini, pihak Densus 88 dan kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan keterlibatan pelajar tersebut dalam jaringan terorisme di Sulawesi Selatan.