Loading
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jakarta Pusat, akan memperluas fasilitasnya ke lahan eks SDN 02 Cideng seluas 3.700 meter persegi untuk membangun pusat layanan kanker terpadu.
“Perluasan ini akan difokuskan untuk pelayanan kanker, namun juga bisa digunakan untuk layanan medis lainnya,” ujar Direktur RSUD Tarakan, Weningtyas Purnomorini, di Jakarta, Jumat.
Gedung baru setinggi 18 lantai itu akan dilengkapi wisma bagi keluarga pasien, terutama bagi yang menjalani pengobatan penyakit kronis seperti kanker, jantung, dan stroke.
“Akan tersedia ruang bagi pendamping pasien kemoterapi, serta pasien operasi jantung terbuka,” jelas Weningtyas.
Gedung baru ini dirancang terhubung langsung dengan bangunan utama lama RSUD Tarakan guna mempermudah akses pelayanan pasien.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, RSUD Tarakan membutuhkan ruang yang lebih luas salah satunya karena di sana akan dikembangkan pelayanan untuk transplantasi ginjal.
"Di RSUD Tarakan itu pengembangan juga ke arah transplantasi ginjal dan itu butuh ruang. Kalau kami dapat ruang maka pengembangan layanan unggulan akan lebih leluasa, lebih lengkap fasilitasnya," ujar Ani dikutip Antara.
Menurut dia, pembangunan gedung baru rumah sakit dimulai setelah Dinas Pendidikan DKI Jakarta menyelesaikan pemindahan siswa-siswa SDN 02 Cideng.
"Akan digabung di satu sekolah. Kalau dari situ sudah selesai, kami akan mulai. Sudah ada izin dari gubernur dan wakil gubernur. Nanti teman-teman di RSUD Tarakan sudah bisa mulai menyusun masterplan. Arahnya mau ke mana," katanya.
Adapun saat ini gedung RSUD Tarakan yang terdiri dari 18 lantai dibangun dengan konsep sky hospital atau gedung dengan saluran penghubung di atas Kali Cideng.
Menurut informasi, luas lahan rumah sakit tipe A itu sekitar 10.463 m². Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berpendapat luas lahan rumah sakit ini masih kurang untuk daya kunjung yang banyak.