Loading
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno mengatakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan tambahan pesawat untuk modifikasi cuaca, dengan menurunkan mendung di laut supaya tidak turun di daratan.
"Tadi malam, semalam penuh ada penambahan untuk operasi modifikasi cuaca. Semoga ino bisa membantu mengurangi curah hujan berlebih di sejumlah wilayah terdampak banjir di Bekasi." katanya di Jakarta, Rabu.
Baca juga:
Bertemu Presiden Prabowo, Begini Curhat Warga Tambun yang Kena Banjir 2 Kali dalam 2 MingguMenurut dia, kondisi cuaca di Bekasi pada Rabu sudah lebih baik.
"Kita lihat hari ini juga sudah mulai jauh lebih baik. Kita terus memonitor, termasuk kondisi di Bekasi sudah jauh lebih baik," kata Pratikno dikutip Antara.
Upaya modifikasi cuaca dilakukan mengingat curah hujan yang diprakirakan masih tinggi di Jabodetabek dalam 10 hari ke depan.
Selain melakukan operasi modifikasi cuaca, pemerintah juga melakukan pemompaan air untuk mempercepat banjir surut.
"Tadi malam, pompa-pompa air dikerahkan untuk mempercepat genangan-genangan air surut di Kota Bekasi," kata Pratikno.
Pemerintah kini masih terus melakukan evakuasi masyarakat yang terdampak banjir di Bekasi. Selain itu, juga menyalurkan kebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat terdampak banjir.
"Evakuasi ini penting untuk tanggap darurat dan juga pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar ya, seperti makanan, pakaian, baik di pengungsian maupun di luar pengungsian," kata Pratikno.
Berdasarkan data Satgas Tanggap Darurat Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, terdapat tujuh kecamatan yang terdampak bencana banjir, yakni Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede, dan Kecamatan Rawalumbu.
Banjir yang terjadi di Kota Bekasi akibat curah hujan ekstrem sejak Senin (3/3) yang menyebabkan sungai-sungai meluap dan menggenangi permukiman warga serta beberapa fasilitas umum.
Kondisi lapangan per 4 Maret 2025, banjir belum surut dan di beberapa lokasi terdampak mengalami listrik padam.
Pihak berwenang masih dalam tahap evakuasi warga dan mendata korban serta fasilitas umum yang terdampak.