DeepSeek, Guncang Pasar Saham dan Industri Teknologi Amerika!


  • Selasa, 28 Januari 2025 | 12:30
  • | News
 DeepSeek, Guncang Pasar Saham dan Industri Teknologi Amerika! DeepSeek guncang pasar Amerika. (scmp.com)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - DeepSeek mengguncang Wall Street Amerika, menyebabkan penurunan saham Nvidia sebesar 17 persen dan membuat Presiden Donald Trump mengeluarkan peringatan agar industri teknologi AS lebih fokus memenangkan persaingan.

Channel News Asia (CNA) melaporkan, peluncuran DeepSeek, awalnya hanya mendapat perhatian terbatas, kalah dengan berita pelantikan Trump pada hari yang sama.

Namun, selama akhir pekan berikutnya, startup chatbot kecerdasan buatan China melonjak menjadi aplikasi gratis yang paling banyak diunduh di App Store AS milik Apple, menggantikan ChatGPT milik OpenAI.

Yang benar-benar mengejutkan adalah klaim DeepSeek bahwa mereka mengembangkan model terbarunya, R1, dengan biaya yang jauh lebih murah daripada yang diinvestasikan oleh perusahaan-perusahaan besar dalam pengembangan AI, terutama pada chip dan perangkat lunak Nvidia yang mahal.

Peluncuran ChatGPT pada akhir tahun 2022, telah mendorong Nvidia menjadi salah satu perusahaan paling berharga di dunia.

Berita tentang DeepSeek mengirimkan gelombang kejut industri teknologi AS dan menimbulkan kekhawatiran kritis: Untuk apa raksasa teknologi menggelontorkan ratusan miliar dolar untuk investasi AI ketika perusahaan China ternyata dapat menghasilkan model yang sebanding dan sangat ekonomis?

Peluncuran DeepSeek jadi terlihat seperti olok-olok bagi Washington yang ingin mempertahankan dominasi teknologi Amerika.

Situasinya sangat luar biasa karena DeepSeek, sebagai perusahaan Tiongkok, tidak memiliki akses mudah ke chip canggih Nvidia, setelah pemerintah AS memberlakukan kuasa ekspor pada chip tersebut.

Perkembangan ini terasa sangat mengejutkan, karena terjadi di tengah upaya pemerintah AS melarang TikTok milik Tiongkok beroperasi di Amerika Serikat, kecuali TikTok mau menjual kepemilikannya pada investor AS.

David Sacks, penasehat AI Trump dan investor teknologi terkemuka, mengatakan keberhasilan DeepSeek membenarkan keputusan Gedung Putih untuk membatalkan perintah eksekutif, yang dikeluarkan di bawah Joe Biden, yang menetapkan standar keselamatan untuk pengembangan AI.

Peraturan tersebut akan melumpuhkan perusahaan AI Amerika tanpa jaminan bahwa Tiongkok akan mengikutinya," tulis Sacks di X.

Adam Kovacevich, CEO kelompok perdagangan industri teknologi Chamber of Progress, menyuarakan sentimen tersebut: "Sekarang perhatian utama AI adalah memastikan (Amerika Serikat) menang."

“Jika Tiongkok mengejar AS dengan cepat dalam perlombaan AI, maka ekonomi AI akan terbalik,” Kathleen Brooks, direktur penelitian di XTB, memperingatkan dalam sebuah catatan kepada klien.

CEO Microsoft Satya Nadella menggunakan media sosial beberapa jam sebelum pasar dibuka untuk menyatakan bahwa AI yang lebih murah baik untuk semua orang.

Namun minggu lalu di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Nadella memperingatkan: "Kita harus menanggapi perkembangan di Tiongkok dengan sangat, sangat serius."

Microsoft, pengadopsi AI generatif, tahun ini sudah berencana mengeluarkan US$80 miliar dalam AI, sementara Meta mengumumkan investasi setidaknya US$60 miliar.

Itu sebabnya, masalah ini jadi mengejutkan karena Deepseek muncul dengan model terbarunya, R1, dengan biaya yang jauh lebih murah.

Buletin teknologi Stratechery  menyatakan bahwa inovasi DeepSeek berasal dari kebutuhan, karena kurangnya akses ke chip canggih rancangan Nvidia, sehingga memaksa mereka untuk mengembangkan metode baru.

"Kontrol ekspor mendorong perusahaan rintisan seperti DeepSeek untuk berinovasi dengan cara yang mengutamakan efisiensi, pengumpulan sumber daya, dan kolaborasi", tulis MIT Technology Review.

Elon Musk, yang telah berinvestasi besar dalam chip Nvidia untuk perusahaannya xAI, mengatakan bahwa DeepSeek secara diam-diam mengakses chip H100 yang dilarang. Tuduhan itu juga dilontarkan oleh CEO ScaleAI, perusahaan rintisan terkemuka di Silicon Valley yang didukung oleh Amazon dan Meta.

"Tuduhan tersebut jadi terdengar seperti tim anak-anak orang kaya yang dikalahkan oleh tim anak-anak orang miskin," tulis investor yang bermarkas di Hong Kong Jen Zhu Scott di X, melontarkan tuduhan tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, Nvidia mengatakan teknologi DeepSeek "sepenuhnya mematuhi kontrol ekspor".

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru