Rabu, 31 Desember 2025

Panas Ekstrem Sengat Asia, di Thailand 30 Meninggal dan Banyak Sekolah Diliburkan


  • Senin, 29 April 2024 | 21:30
  • | News
 Panas Ekstrem Sengat Asia, di Thailand 30 Meninggal dan Banyak Sekolah Diliburkan Foto ilustrasi Freepikcom

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Sebagian besar wilayah Asia, termasuk Asia Tenggara dilanda panas ekstrem, sehingga menyebabkan korban jiwa dan penutupan sekolah oleh pihak berwenang. Selain itu, banyak negara telah mengeluarkan peringatan kesehatan di tengah cuaca panas tidak lazim yang diperburuk dengan fenomena El Nino.

Di Filipina, dikutip dari Channel News Asia, Senin (29/4), kelas tatap muka di sekolah telah ditangguhkan selama dua hari karena panasnya cuaca, sehingga memaksa siswa untuk beralih ke pembelajaran jarak jauh.

Lebih dari 47.000 sekolah negeri terkena dampaknya. Banyak di antaranya yang tidak dilengkapi AC, sehingga membuat siswa kepanasan di ruang kelas yang ventilasinya buruk.

Di Thailand, kenaikan suhu menyebabkan lonjakan penggunaan listrik pada akhir pekan. Indeks panas Bangkok – yang mengukur suhu tubuh manusia, dengan mempertimbangkan kelembapan relatif, menunjukan angka yang sudah melampaui 52 derajat Celcius, dan dianggap “sangat berbahaya”.

Pemerintah Thailand mengatakan setidaknya 30 orang tewas akibat cuaca panas tahun ini.

Di Kamboja, Myanmar dan Vietnam, para ahli cuaca memperingatkan bahwa tingkat merkuri bisa melebihi 40 derajat Celcius dalam beberapa hari mendatang.

Beberapa negara bagian di India telah mencatat suhu setinggi 42 derajat Celsius, dan kondisi parah kemungkinan akan terus berlanjut selama beberapa hari ke depan.

Di Bangladesh, yang menghadapi gelombang panas terpanjang dalam 75 tahun terakhir, sekolah-sekolah juga terpaksa ditutup

Apa Penyebab Panas Ekstrem?

Suhu tinggi yang tercatat di berbagai wilayah Asia disebabkan oleh perubahan iklim dan pola cuaca El Nino, yang menghangatkan perairan laut yang biasanya terjadi setiap dua hingga tujuh tahun, kata para ahli.

Profesor Benjamin Horton, direktur Observatorium Bumi Singapura, mengatakan penyebab utama terjadinya cuaca ekstrem di seluruh planet ini adalah perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.

“Setiap tahun saat kita memasuki bulan Mei dan Juni, jika kita berada dalam fase El Nino, perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia akan menyebabkan suhu selalu mendekati rekor tertinggi,” ujarnya kepada Channel News Asia, Senin (29 April).

“Komunitas iklim telah memperingatkan hal ini selama beberapa tahun… Apa yang perlu dilakukan sekarang adalah kita membutuhkan pemerintah (dan) perusahaan swasta untuk memikirkan masalah ini dengan sangat serius dan mendesak, untuk mencoba menjaga keamanan dan  keselamatan masyarakat.”

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru