Loading
Mendikbud meninjau SD Inpres dan Rumah Sakit Waa-Banti yang tersisa puing-puing akibat ulah tidak bertanggung jawab KKSB. (TimeX)
TIMIKA, ARAHKITA.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia, Prof. Drs. Muhadjir Effendy, MAP dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, langusng memantau fasilitas pendidikan yang dibakar oleh Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB).
Dengan menggunakan helikopter jenis Bell 412 milik Penerbad, Mendikbud yang didampingi langsung Komandan Brigif 20-IJK Kolonel Inf. Frits Pelamonia mengunjungi Kampung Banti dan Aroanop, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Selasa (24/4/2018).
Setibanya di Banti, Mendikbud meninjau SD Inpres dan Rumah Sakit Waa-Banti yang tersisa puing-puing akibat ulah tidak bertanggung jawab KKSB di wilayah setempat.
Usai dari Banti Mendikbud beserta rombongan melanjutkan kunjungan ke Kampung Aroanop, yang juga masih dalam wilayah Distrik Tembagapura.
Di wilayah tersebut, Mendikbud berserta rombongan menemui beberapa siswa SD dan SMP sekaligus memberikan beberapa bantuan sosial berupa buku-buku, alat tulis, sembako dan bendera Merah Putih.
Adapun momen menarik saat kunjungan di Kampung Banti dan Aroanop, Mendikbud terlihat senang dan terharu dengan keceriaan anak-anak di kampung tersebut.
Bagaimana tidak, Mendikbud saat tiba langsung disambut hangat oleh anak-anak dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia.
“Anak-anak ini cerdas. Mereka mampu menjawab pertanyan dari saya. Inilah bukti hasil karya para guru kontrak yang beberapa hari lalu dianiaya serta diperkosa KKSB secara biadab. Saya juga dapat laporan bahwa ada yang sampai nyaris meregang nyawa, ini keteraluan,” tegas Muhadjir.
Usai kunjungannya atas perintah langusng Presiden Joko Widodo, Mendikbud mengatakan, ada empat langkah yang akan dilakukan berdasarkan fakta lapangan yang diperoleh dari hasil kunjungannya ke dua lokasi tersebut.
Yaitu membangun kembali gedung sekolah yang dibakar, memulihkan proses belajar mengajar, memberi jaminan keamanan, dan rehabilitasi masyarakat pasca aksi KKSB agar mereka dapat beraktifitas kembali seperti sedia kala.
Mendikbud pun telah berkoordinasi dengan aparat TNI/Polri untuk membangun kembali sekolah kemudian meninjau perumahan guru di samping sekolah dan menyampaikan kepada para Tomas bahwa sekolah akan dibangun kembali.
Menjawab permintaan salah satu masyarakat, perwakilan managemen PT Freeport Indonesia, Didi Ahmad menyampaikan pada Mendikbud bahwa pihaknya siap membantu Pemkab Mimika dalam membangun lagi fasilitas pelayanan dasar yakni sekolah dan rumah sakit bagi masyarakat di Banti.
“Saya sudah ke lokasi dan amati langsung kondisi sekolah dan rumah sakit yang dibakar KKSB. Kami akan koordinasikan dengan Kementerian Kesehatan untuk kembali bangun. Semua anggarannya langusng dari pusat, dengan Freeport sebatas koordinasi,” katanya.
Langkah strategis ini ditempuh, sebab Mantan Rektor UMM mewakili pemerintah tidak akan membiarkan ratusan generasi asli Papua tidak mendapat layanan pendidikan.
“Pemerintah melalui Kemendikbud, Dinas Pendidikan dan aparat keamanan TNI-Polri sesegera mungkin mengambil langkah-langkah dalam mengatasi masalah tersebut. Kami mau proses belajar mengajar di perkampungan Tembagapura berlangsung normal kembali,” ujarnya.
Sebagai langkah awal, lanjut Mendikbud, akan ditempatkan personel TNI untuk sementara mengajar ratusan murid di SD Inpres Arwanop dan SD Negeri Jagamin.
Selanjutnya, pemerintah akan mencari guru pengganti untuk melaksanakan tugas pengabdian, mengingat belasan guru di sekolah tersebut yang disandera KKSB beberapa waktu lalu masih dalam kondisi trauma.
“Kami akan ambil guru dari tempat lain untuk jalankan aktiivtas pendidikan, sebab anak-anak di kampung tersebut masuk masa ujian. (Maurits Sdp)