Selasa, 30 Desember 2025

Rudyono Darsono Sebut Pendidikan di Luar Negeri Buka Wawasan, Mahasiswa Dididik untuk Berdebat


  • Sabtu, 08 Oktober 2022 | 10:51
  • | News
 Rudyono Darsono Sebut Pendidikan di Luar Negeri Buka Wawasan, Mahasiswa Dididik untuk Berdebat Ketua Dewan Pembina Yayasan UTA’ 45 Jakarta, Rudyono Darsono. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Ketua Dewan Pembina Yayasan UTA ’45, Rudyono mengatakan kegiatan pertukaran mahasiswa dapat membuka wawasan sistem pembelajaran serta membangun kepercayaan diri.  “Kepercayaan diri mahasiswa itu sangat-sangat penting,”ujarnya

Menurut Rudyono, pendidikan di luar negeri itu membuka wawasan bagaimana mahasiswa dididik untuk berdebat. “Debat di Indonesia dianggap sebagai sebuah permusuhan. Padahal, perdebatan itu untuk mengisi dan juga sebagai perbendaharaan pemikiran. Ini yang tidak diterima bangsa kita. Itulah kebodohan kita. Ini sama juga orang sudah mati tapi belum dikubur. Sudah mentok dan tidak berkembang lagi,”tandas Rudyono ketika memberikan sambutan dalam kegiatan pelepasan dan pembekalan dua mahasiswa Fakultas Farmasi, Raihan Fadil Muhammad, mahasiswa semester VII dan Phoebe Clarissa Chastity, mahasiswi semester V sebagai Mahasiswa Pertukaran (student change) dan Credit Transfer ’45 Jakarta ke Universitas Sains Malaysia tahun 2022 selama satu semester dan akan berangkat ke Malaysia, Sabtu (7/10/2022) yang berlangsung di di Auditorium Lantai 3, UTA ’45 Jakarta, Jumat (8/10/2022).

Mewakili UTA ’45 Rudyono berpesan  kepada kedua mahasiswa yang mewakili UTA ’45 untuk membawa nama baik bangsa Indonesia melalui program yang sangat baik yang digagas Mas Nadiem.“Gagasan Mas Nadiem sangat brilian, bagaimana membangun bangsa yang confidence, percaya diri,”ujar Rudyono.

“Semua anak-anak saya punya kesempatan yang sama untuk belajar di luar negeri baik dari program kampus maupun program Kemendikbudristek,”kata Rudyono.

Rudyono juga menekankan bahwa Pendidikan karakter membentuk attitude dan integritas. Untuk itu, mahasiswa diharapkan bangsa ini dapat mengubah jalan cerita dari bangsa koruptor menjadi bangsa yang berintegritas, membangun kesejahteraan rakyat Indonesia.

“Kalian generation of change, jadilah pemimpin-pemimpin yang baik,”pinta Rudyono di hadapan para mahasiswa yang hadir.

Mahasiswa Tidak Boleh Minder

“Ini merupakan suatu kabar gembira bagi kita semua dan juga bagian dari program kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan Mas Nadiem,”ungkap Rektor UTA ’45, J. Rajes Khana,Ph.D mengawali sambutannya.

Oleh karenanya Rektor mengajak mahasiswa agar jangan hanya memahami kampus UTA ’45, namun juga dapat mengenal dan memahami pengetahuan di luar dari negeri lainnya. Dan, ini agendanya kata Rektor memberikan pengetahuan dan pengalaman yang berbeda kepada mahasiswa UTA ’45.

“Tujuannya supaya mahasiswa tidak boleh minder tapi setara dengan yang lain. Bedanya mereka terbiasa berbahasa Inggris dan kalian tidak,”ujar Rektor.

Rektor berpesan kepada kedua mahasiswa untuk pelajari semua masalah yang ada dan teori-teori yang dapat diimplementasikan agar mahasiswa memiliki kapabilitas berstandar internasional.

“Belajar untuk berani, banyak bertanya dan berpikir kritis. Ini adalah opportunity,”pinta Rektor.

Dalam kesempatan tersebut juga kedua mahasiswa diberi pembekalan oleh Wakil Rektor I Bidang Akademi & Kemahasiswaan, Dr. Apt. Diana Laila Ramatillah, S.Farm, M.Farm.

Diana mengatakan kegiatan pertukaran mahasiswa ini merupakan kegiatan yang keempat kalinya. Diana juga menjelaskan bahwa kedua mahasiswa ini nanti di USM akan dijemput oleh pihak USM. “USM sangat aman. Di kampus ada klinik. Biaya makan pun cukup murah. Tersedia fasilitas bus gratis untuk antar ke tempat-tempat belanja.

Diana berpesan agar kedua mahasiswa tersebut tetap menjaga tata krama.

 

 

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru