Rabu, 31 Desember 2025

Satgas COVID-19 Sikka Hajar Warga Langgar Prokes, Komentar Warga: Cermin Buruknya Kualitas


  • Jumat, 09 Juli 2021 | 18:30
  • | News
 Satgas COVID-19 Sikka Hajar Warga Langgar Prokes, Komentar Warga: Cermin Buruknya Kualitas Remigius Nong, Mahasiswa Unipa Maumere, Fakultas Hukum. (Foto-Foto: Arahkita/VJ Chabarezy Jr)

MAUMERE, ARAHKITA.COM - Seorang warga Lingkar Luar, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, pada Selasa (6//20217) malam, terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit akibat dipukul aparat gabungan Satgas COVID-19 Sikka saat operasi yustisi Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.

Akibat pukulan, warga yang diketahui bernama Emanuel Manda ini mengalami luka robek yang serius di pelipis wajah.

Tak terima dengan perlakuan tidak manusiawi dari aparat gabungan Satgas COVID-19 Sikka, Emanuel Manda bersama istri pada Selasa (6/7/2021) pukul 23.00 WITA pun melaporkan tindakan pengeroyokan ini ke Polres Sikka.

Atas kejadian tersebut media ini, Jumat (9/7/2021) meminta beberapa warga menanggapi aksi tersebut. Berikut komentar mereka:

Remigius Nong, Mahasiswa Unipa Maumere, Fakultas Hukum:

“Sangat disayangkan tindakan petugas Satgas COVID-19 yang merupakan kaum berpendidikan. Contoh yang tidak baik sedang dipertontonkan kepada masyarakat yang mencerminkan buruknya kualitas aparat Satgas COVID-19. Kondisi ini tidak bisa didiamkan tapi perlu dilanjutkan penyelesaian secara hukum agar menjadi pelajaran buat kita semua”.

Mus Mulyadi:

Mus Mulyadi

“Betul bahwa setiap orang memang harus menaati prokes guna memutus mata rantai COVID-19 namun ada ketentuan-ketentuan yang diatur misalnya keluar rumah/hendak bepergian dan lain-lain. Satuan tugas juga perlu memahami ini semua dalam menjalankan tugas. Pemukulan warga yang dianggap melanggar prokes, tapi di dalam rumah adalah  tindakan petugas yang gegabah dan tidak mengutamakan etika. Selain itu, rupanya si petugas tidak memahami tugas yang diberikan. Oleh karenanya petugas yang bersangkutan perlu mendapatkan teguran dari atasan bila perlu ditindak tegas sesuai aturan. Ini bentuk perlakuan sewenang-wenang dr si petugas. Semua ketentuan yang dijalankan satuan tugas harus tunduk pada aturan yang diatasnya”.

Yanus Alle Hitam:

Yanus Ale Hitam

"Dengan melakukan pemukulan yang brutal seperti yang sudah terjadi, saya yakin COVID-19 tidak akan berkurang, malah bertambah karena masyarakat hanya taat saat ada aparat brutal. Selebihnya masyarakat akan tetap melakukan aksi tidak taat prokes. Akan tetapi seandainya si aparat dibekali pengetahuan tentang COVID-19 dan penyebarannya, mungkin saja dia turun ke masyarakat dan hanya melakukan edukasi kepada masyarakat tentang COVID-19 dan penyebarannya serta cara memutuskan mata rantai COVID-19 bukan aksi otot. Kalau memang tetap melanggar prokes secara tahu dan mau, ya itu perlu ditindak tegas. Dengan cara manusiawi seperti itu masyarakat dengan mudah memahami".

Yakobus Kota:

Yakobus Kota

“Melihat berita yang sedang marak di media sosial tentang pemukulan warga yang tidak taat prokes, menurut saya itu bukan tindakan yang mendidik. Apalagi kita negara hukum. Sebagai satgas seharusnya lebih mengedukasi atau memberikan pemahaman kepada masyarakat. Sangat disayangkan peneguran bagi yang melanggar prokes langsung dengan kekerasan. Kalaupun memang ada pembelaan dari pelanggar, petugas harusnya lebih sabar dalam menjalankan tugas, sehingga semboyan mengayomi dan melindungi masyarakatnya terlaksana dengan baik kalau kejadiannya begini apa termasuk mengayomi dan melindungi?"

 

Iwan S:

“Kalau sampai pemukulan di dalam rumah, itu sdh menyalahi aturan.Bisa diproses juga. Entah yg dipukul melanggar prokes.. Tapi kalau sudah pukul dalam rumah, itu sdh tidak sesuai aturan”.

 

Editor : Farida Denura
Reporter : VJ Chabarezy Jr

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru