Loading
Pementasan karya seni siswa SMPK PENABUR Jakarta (BPK PENABUR/Dina)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Di usianya yang menginjak 70 Tahun menancapkan eksistensi di bidang pendidikan, Badan Pendidikan Kristen (BPK) PENABUR, telah banyak berperan bagi dunia pendidikan di tanah air. Tidak sedikit sumbangsih yang telah dilakukan mengharumkan nama negeri di panggung internasional. Hal ini lantaran lembaga yang diketuai Adi Lazuardi ini, terus setia berkomitmen memajukan negeri dengan berani berubah.
Salah satu contohnya, memanfaatkan teknologi dengan bijaksana bagi kemajuan. “Saya menyebutnya behin the gun,” kata Adi. Untuk itu, lanjutnya, penggunaan teknologi harus dibarengi dengan pembangunan karakter melalui Pendidikan Karakter Bernilai-nilai Kristiani (PKBN2K). Tema inilah yang akan menjadi model pembelajaran di lingkungan BPK PENABUR. Bertepatan juga dengan tema yang menjadi fokus pendidikan nasional, yaitu Merdeka Belajar. “Jadi esensi kita 70 tahun ini bagaimana juga nanti kita berharap 70 tahun ke depan PENABUR tetap eksis, harus ada penyesuaian pada zaman, bagaimana juga mengali potensi-potensi baru,” papar Adi.
Tahun ini, menandai 70 Tahun pengabdiannya, BPK PENABUR mengusung tema ‘Kepadamu Indonesia Aku Mengabdi’ Ungkapan ini sebagai rasa syukur setelah melalui tujuh dekade jaman, BPK PENABUR telah menebar bibit ilmu yang ada di 164 sekolah di 15 kota yang ada di Indonesia. Sekitar 52.000 siswa serta 5.400 guru dan karyawan bernaung dalam lembaga pendidikan ini.Sebaran pendirian satuan pendidikan ini, terdapat di kota-kota besar, semisal Medan, Batam, Riau, Palangkaraya, Semarang, Yogyakarta. Dan menurut Adi, Provinsi Sumatera Barat pun mengajukan permohonan pembukaan sekolah ini.
Namun tidak hanya di daerah-daerah itu saja BPK PENGABUR menaburkan ilmu. Pelosok daerah pun, menjadi wilayah pelayanan lembaga tersebut. Provinsi Papua dan Maluku, juga disasar sebagai daerah pelayanan suluh ilmu, baik di tingkat sekolah maupun perguruan tinggi. Contohnya, sebuah universitas di Sorong – Papua, yang bermaksud mengembangkan ilmu Kedokterannya, mengajukan permohonan kemitraan dengan BPK PENABUR dalam pengelolaannya. “Ini bukti bahwa BPK PENABUR berkiprah di banyak tempat, termasuk kawasan timur Indonesia” ungkap Adi.
Program selanjutnya, BPK PENABUR akan melebarkan sayap layanan pendidikannya di wilaya Sulawesi. “Tahun ini kami akan memogramkan para guru mengikuti pelatihan-pelatihan di daerah, khususnya Sulawesi. Wilayah Kalimantan pun, juga sudah mengakukan permohonan,” papar Adi.
Selain di tingkat nasional, di lingkungan satuan pendidikan pun, para pengajar dan siswa yang bernaung di lembaga ini pun, melakukan gerakan moral bersama bagi sesama. Tema yang telah ditetapkan, akan direalisasikan dalam sebuah aktivitas sosial bertajuk ‘Gerakan 1.000 Menjadi Berkat’.
Hasil urunan ini akan dimanfaatkan bagi sesama yang membutuhkan, khususnya yang berada di luar kota Jakarta. Misalnya pembangunan infrastruktur perairan, bagi yang mengalami kesulitan pengadaan air atau pemberdayaan rumah layak huni. Saat ini, pihak pengurus telah menetapkan daerah mana saja yang memerlukan bantuan.
“Jadi perayaan 70 tahun ini tidak hanya mengutamakan kemeriahannya, namun yang paling penting adalah semangat untuk menunjukkan rasa nasionalisme kita dan juga perasan peduli dan berbagi,” tutur Adi.
Peringatan yang menandai sejarah ini, akan diisi dengan berbagai kegiatan. Misalnya, seminar dan pelatihan-pelatihan. Puncak dari rangkaian tersebut, akan dirayakan pada tanggal 22 Agustus 2020. “Rencananya di tanggal tersebut, mulai pagi hingga malam hari, kita akan mengisinya dengan ragam kegiatan dan pertunjukan misalnya seni, musik, dan catur. Untuk kegiatan catur, kami bekerjasama dengan pihak Percasi. Dan pada malam harinya sebagai puncak peringatan, akan diadakan sebuah perayaan,” papar Adi.