Loading
Guna meningkatkan kapasitas SDM di tingkat Desa, Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) Kecamatan Fanayama, Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara menyelenggarakan Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia. (Foto: Dok. Ditjen PPMD)
NIAS SELATAN, ARAHKITA.COM – Guna meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia (SDM) di tingkat Desa, Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) Kecamatan Fanayama, Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara menyelenggarakan Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Kegiatan tersebut sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar pemanfaatan dan prioritas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020 difokuskan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Salah satunya di bidang kesehatan termasuk pemberantasan stunting."Anggaran lima persen di bidang kesehatan, diharapkan bisa meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di seluruh Tanah Air," kata Presiden Jokowi.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melalui Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Ditjen PPMD) memiliki Program Inovasi Desa (PID) yang bertujuan untuk mengoptimalisasikan pemakaian dana desa. PID diluncurkan sejak 2017, diharapkan program ini diharapkan mampu mendorong peningkatan kualitas pemanfaatan dana desa dengan memberikan banyak referensi dan inovasi-inovasi pembangunan desa sehingga dapat memantik kreativitas desa dalam mengoptimalkan berbagai potensi yang dimiliki.
Pelatihan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Fanayama diikuti oleh Kader Pembangunan Desa (KPM) dan perwakilan perangkat desa dari 17 desa yang ada di Kecamatan Fanayama. “Tidak perlu menunda lama pelatihan di desa sudah dimulai dengan segera. Ini sejalan dengan visi misi Presiden Jokowi mengawali masa jabatan keduanya, untuk mencapai SDM Unggul Indonesia Maju,” kata Camat Fanayama Arifman Fatizanolo Wau saat memberi pengantar dalam pembukaan pelatihan yang dihelat akhir Oktober lalu.
Ketua Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) Kornelius Maduwu mengungkapkan pelatihan pengembangan kapasitas SDM di tingkat kecamatan di Kabupaten Nias Selatan ini dilaksanakan di 35 kecamatan yang ada di Fanayama. “Dalam sehari ada sekitar 6 kecamatan dilaksanakan serentak,” terangnya. “Diharapakan dalam dua bulan ini selesai,” katanya.
Sementara itu, Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa Roni Neraswis mengatakan pelatihan kali ini difokuskan pada pemahaman soal stunting yang juga menjadi fokus utama presiden untuk lima tahun ke depan dalam upaya mencapai SDM Unggul. "Pemberantasan stunting, kurang gizi, dan keselamatan ibu hamil saat melahirkan, program imunisasi ini betul-betul harus menjadi fokus dalam pembangungan sumber daya manusia," kata Kata Roni mengutip pernyataan Presiden Jokowi tentang pencegahan stunting.
Roni mengatakan ada lima modul yang disampaikan dalam pelatihan ini, semuanya membahas mengenai pencegahan stunting. Kelima modul yang disampaikan yaitu Stunting dan konvergensi kegiatan pencegahan stunting; Perencanaan kegiatan konvergensi stunting desa; Pengorganisasian pelaku konvergensi pencegahan stunting; Pengenalan tikar pertumbuhan dan pemantauan layanan konvergensi Stunting di Desa; dan terakhir adalah pelatihan dalam penyusunan rencana kerja kader desa.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa dia tidak ingin lagi ada masalah kesehatan seperti stunting atau kematian ibu dan bayi. Pernyataan tersebut dia katakan dalam pidato kemenangannya dalam Pemilu Presiden 2019 di Sentul, Bogor. “Titik dimulainya pembangunan SDM adalah dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan balita, kesehatan anak usia sekolah. Ini merupakan umur emas untuk mencetak manusia Indonesia unggul ke depan,” kata Jokowi.