Selasa, 30 Desember 2025

Prabowo Tegur Bupati Aceh Selatan yang Pergi Umrah Saat Bencana: Copot Saja Kalau Lari


  • Senin, 08 Desember 2025 | 12:00
  • | News
 Prabowo Tegur Bupati Aceh Selatan yang Pergi Umrah Saat Bencana: Copot Saja Kalau Lari Presiden RI Prabowo Subianto memimpin rapat koordinasi di Posko Terpadu Penanganan Bencana di Pangkalan Udara TNI AU (Lanud) Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Minggu malam (7/12/2025). ANTARA/Genta Tenri Mawangi

JAKARTA, ARAHKITA.COM — Presiden RI Prabowo Subianto menegur keras Bupati Aceh Selatan, Mirwan M. S., yang memilih berangkat umrah di saat wilayahnya masih porak-poranda akibat banjir bandang dan longsor. Teguran tersebut disampaikan Presiden saat memimpin rapat koordinasi penanganan bencana di Posko Terpadu, Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Minggu (7/12/2025) malam.

Di hadapan para kepala daerah, Prabowo awalnya menyampaikan apresiasi atas kehadiran para bupati yang tetap berada di garis depan menangani bencana. Ia memuji para pemimpin daerah yang terus bekerja untuk warganya di tengah situasi darurat.

“Terima kasih kepada para bupati yang terus berjuang untuk rakyat. Memang kalian dipilih untuk menghadapi kesulitan,” ujar Prabowo dalam kesempatan tersebut.

Namun, nada Prabowo berubah tegas ketika menyinggung adanya kepala daerah yang memilih “menghilang” saat masyarakat membutuhkan. Sambil tersenyum tipis, ia menegaskan bahwa tindakan seperti itu tidak dapat ditoleransi.

“Kalau ada yang mau lari, ya lari saja. Copot langsung,” tegasnya sambil melihat ke arah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. “Mendagri bisa diproses ini, ya?”

Prabowo, yang memiliki latar belakang militer, bahkan menyamakan tindakan Mirwan dengan desersi—istilah militer untuk anggota yang meninggalkan pasukannya saat bahaya. Ia juga sempat menanyakan langsung kepada Menteri Luar Negeri Sugiono yang merupakan Sekjen DPP Gerindra terkait status Mirwan sebagai kader partai.

“Itu kalau tentara namanya desersi. Dalam keadaan bahaya meninggalkan anak buah. Waduh, itu tidak bisa. Udah kau pecat?” ucap Prabowo dikutip Antara.

Informasi yang beredar menyebutkan Mirwan sebelumnya menyatakan tidak sanggup menangani bencana yang melanda tiga provinsi: Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Namun, keputusan dirinya dan istri untuk berangkat umrah pada 2 Desember 2025 memicu kritik, terlebih wilayahnya masih berada dalam masa tanggap darurat.

Situasi semakin memanas setelah Gubernur Aceh Muzakir Manaf menegaskan bahwa ia tidak pernah mengeluarkan izin perjalanan bagi Mirwan selama masa darurat bencana.

Menindaklanjuti laporan tersebut, DPP Partai Gerindra akhirnya memberhentikan Mirwan sebagai Ketua DPC Gerindra Aceh Selatan. Sekjen DPP Gerindra, Sugiono, menyampaikan keputusan tersebut sebagai bentuk evaluasi atas sikap Mirwan.

“Kami memutuskan untuk memberhentikan yang bersangkutan sebagai Ketua DPC Gerindra Aceh Selatan. Sangat disayangkan sikap dan kepemimpinan yang ditunjukkan,” kata Sugiono.

Kasus ini menjadi sorotan publik dan menegaskan kembali harapan agar para kepala daerah tetap berada di garda terdepan saat krisis melanda masyarakatnya.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru