Rabu, 31 Desember 2025

BNPB Update: Korban Jiwa Bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar Meningkat Jadi 708 Orang, Hilang 499 Orang


  • Selasa, 02 Desember 2025 | 20:45
  • | News
 BNPB Update: Korban Jiwa Bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar Meningkat Jadi 708 Orang, Hilang 499 Orang Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Abdul Muhari (tengah) konferensi pers update penanganan bencana banjir, longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar, Selasa (2/12/2025). ANTARA/Anita Permata Dewi

JAKARTA, ARAHKITA.COM — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali memperbarui data korban bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Hingga Selasa (2/12/2025), jumlah korban meninggal tercatat 708 jiwa, sementara 499 orang dilaporkan masih hilang. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa Sumatera Utara menjadi wilayah dengan korban meninggal terbanyak.

“Di Sumatera Utara, ada 294 korban meninggal dan 155 orang masih hilang. Dari Aceh, tercatat 218 korban meninggal dan **227 orang hilang,” ujarnya dalam konferensi pers yang disampaikan secara daring dari Jakarta. Sementara itu, Sumatera Barat melaporkan 196 korban meninggal dan 117 masih dalam pencarian.

Wilayah Paling Terdampak

Beberapa daerah yang mengalami kerusakan paling parah di Sumatera Utara antara lain Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Sibolga, dan Tapanuli Utara. Kondisi geografis yang terisolasi membuat proses evakuasi dan pendistribusian logistik membutuhkan penanganan khusus.

Distribusi Logistik Dikerahkan Lewat Tiga Moda

Untuk memastikan bantuan cepat tiba, BNPB mengoptimalkan distribusi logistik melalui jalur darat, udara, dan laut.

  • Jalur darat: Enam truk logistik, masing-masing membawa sekitar 15 ton bantuan, diberangkatkan menuju wilayah terdampak.
  • Jalur laut: Kapal pengangkut dengan 100 ton beras dari Jakarta dijadwalkan tiba di Sibolga, kemudian diteruskan ke kabupaten dan kota lain.
  • Jalur udara: Tujuh helikopter sudah siaga di Bandara Silangit, dan BNPB merencanakan penambahan tiga helikopter dari TNI serta empat helikopter milik BNPB. Moda ini dinilai penting untuk menjangkau lokasi yang belum bisa diakses melalui darat.

“Tonase angkut lewat udara memang lebih kecil, hanya berkisar 800 kilogram hingga 1,5 ton. Tapi ini sangat krusial untuk daerah-daerah yang masih terisolasi,” jelas Abdul Muhari dikutip Antara.

Penambahan Armada Udara

Untuk mempercepat distribusi bantuan, BNPB bersama TNI, Polri, dan Basarnas menambah frekuensi penerbangan dan menyiapkan pesawat caravan. Targetnya, hingga 30 unit helikopter dan caravan akan dikerahkan untuk memperluas jangkauan pengiriman logistik.

Dengan kondisi yang terus berkembang, BNPB menegaskan komitmennya untuk mempercepat penanganan darurat dan memastikan seluruh korban mendapatkan bantuan secara merata.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru