Loading
Bupati Nagan Raya, Aceh, Teuku Raja Keumangan bersama Ketua DPRK Nagan Raya, Mohd Rizki Ramadhan meninjau lokasi terjangan banjir bandang di Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang, Sabtu (29/11/2025) jelang dini hari. ANTARA/Dok Pemkab Nagan Raya Aceh
NAGAN RAYA, ARAHKITA.COM – Banjir bandang yang melintas di Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Kamis (26/11/2025) meninggalkan kerusakan besar. Pemerintah daerah mencatat sedikitnya 250 rumah milik warga rusak parah hingga rata dengan tanah, menyisakan puing dan lumpur di sejumlah titik pemukiman.
Bupati Nagan Raya, Teuku Raja Keumangan, menyampaikan bahwa bencana ini menjadi salah satu yang paling berat dalam beberapa tahun terakhir. Banyak keluarga kehilangan tempat tinggal dan terpaksa meninggalkan rumah dalam keadaan mendesak.
“Kerusakan akibat banjir bandang sangat parah. Banyak masyarakat kehilangan tempat tinggal,” ujar Bupati Keumangan, Sabtu (29/11/2025).
Dengan ambruknya ratusan rumah, lebih dari 2.500 warga terpaksa mengungsi menuju dataran tinggi yang dinilai lebih aman. Kondisi psikologis warga juga ikut terpukul. Fasilitas publik seperti sekolah, masjid, hingga pos keamanan yang selama ini menjadi penopang aktivitas masyarakat, ikut tersapu banjir.
Sebagai langkah darurat, pemerintah daerah bersama BPBD mendirikan tenda-tenda pengungsian dan membuka dapur umum. Tempat ini kini menjadi hunian sementara bagi warga yang kehilangan tempat tinggal dan membutuhkan bantuan logistik.
Bencana ini tidak hanya merusak pemukiman. Dua sekolah, satu masjid, pos polisi dan TNI, hingga rumah dinas camat ikut terdampak. Akses jembatan penghubung Nagan Raya–Aceh Tengah juga terputus sehingga sejumlah wilayah sempat terisolasi dikutip Antara.
Pemerintah kini terus melakukan pendataan dan menelusuri kemungkinan adanya korban jiwa maupun warga yang belum ditemukan. Upaya pemulihan dan penanganan sementara menjadi prioritas, menyusul tingginya jumlah warga yang terdampak bencana.