Loading
Tangkapan layar yang memperlihatkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno bersama dengan Hafitar di Balai Kota DKI Jakarta. ANTARA/Instagram Rano Karno.
JAKARTA, ARAHKITA.COM — Semangat belajar seorang siswa SD bernama Hafitar menjadi perhatian publik setelah videonya viral di media sosial. Bocah asal Cisauk, Tangerang ini setiap hari berangkat sekolah ke kawasan Klender menggunakan KRL seorang diri—bahkan berangkat sejak pukul tiga dini hari. Ketekunannya akhirnya mengundang perhatian Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno.
Dalam unggahan di Instagram resmi Rano, tampak momen pertemuan hangat ketika aktor sekaligus pejabat itu menyambut langsung Hafitar di ruang kerjanya. Dengan senyum bangga, Rano menyapa, menanyakan kabar, dan memuji keberanian Hafitar yang tanpa ragu menempuh perjalanan jauh demi pendidikan.
“Ini yang tiap hari bapak lihat. Hebat sekali kamu. Sehat ya?” ucap Rano sambil menyambut Hafitar.
Tak sekadar bertemu, Rano bahkan mengajak Hafitar duduk di kursinya—seolah memberi pesan simbolis bahwa suatu hari, ia juga bisa berada di posisi yang sama dan menjadi pemimpin. Rano terlihat antusias berbincang tentang perjuangan sang bocah yang tetap bersekolah di Jakarta meski sudah pindah domisili karena ibunya bekerja di Tangerang.
Momen pertemuan itu semakin hangat saat Hafitar diajak makan siang bersama beberapa pemain Persija Jakarta. Ia bahkan menerima hadiah spesial berupa jersey dan bola bertanda tangan para pemain Macan Kemayoran, yang sekaligus bertepatan dengan perayaan ulang tahun klub tersebut.
Sebelum dikenal publik, video perjalanan Hafitar yang pulang-pergi menggunakan kereta sempat membuat banyak orang terkejut. Gesturnya yang santai saat berada di stasiun dan gerbong kereta membuat ia terlihat seperti pekerja dewasa yang terbiasa naik KRL setiap hari.
Hafitar awalnya tinggal di Jakarta, namun setelah pindah karena pekerjaan sang ibu, ia memutuskan tetap bersekolah di tempat lamanya. Ia merasa sudah nyaman dan memiliki ikatan dengan teman-temannya, sehingga perjalanan jauh pun rela ditempuh setiap hari dikutip Antara.
Kabar perjuangan Hafitar pun sampai ke pihak sekolah. Kepala Satlak Pendidikan Duren Sawit, Farida Farhah, mengungkapkan bahwa para orang tua murid sempat menawarkan agar Hafitar tinggal sementara di rumah mereka. Tawaran itu awalnya ditolak, namun setelah video viral dan banyak dukungan datang, ibu Hafitar akhirnya bersedia. Untuk sementara, Hafitar kini tinggal di rumah salah satu orang tua murid agar tidak lagi harus menempuh jarak panjang setiap hari.
Kisah ini menjadi pengingat bahwa semangat belajar tidak bisa dibatasi oleh jarak, dan dukungan lingkungan dapat membuka jalan lebih luas bagi masa depan anak-anak seperti Hafitar.