Loading
Prof Tjandra Yoga Aditama, Direktur Pascasarjana Universitas YARSI serta mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara (2018–2020), dalam peringatan 10 tahun Perhimpunan Kedokteran Kesehatan Haji Indonesia (Perdokhi) di Jakarta pada 22 November 2025. (Foto: Istimewa)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Pemerintah Arab Saudi kini meningkatkan standar kesehatan jamaah haji melalui penerapan International Health Regulation (IHR) yang telah diamandemen dan mulai berlaku pada 19 September 2025. Kebijakan ini menjadi pedoman penting dalam mencegah penyebaran penyakit antarnegara, mengingat jutaan jamaah berkumpul dan saling berinteraksi selama penyelenggaraan ibadah haji.
Hal tersebut disampaikan Prof Tjandra Yoga Aditama, Direktur Pascasarjana Universitas YARSI serta mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara (2018–2020), dalam peringatan 10 tahun Perhimpunan Kedokteran Kesehatan Haji Indonesia (Perdokhi) di Jakarta pada 22 November 2025.
Menurut Prof Tjandra, ada lima prinsip utama yang diterapkan Arab Saudi untuk memastikan keamanan kesehatan jamaah sesuai IHR terbaru:
1. Kepatuhan ketat pada regulasi IHR dalam setiap prosedur layanan kesehatan haji.
2. Integrasi empat pilar kesehatan yakni:
3. Langkah mitigasi risiko maksimal untuk melindungi keselamatan jutaan jamaah dari berbagai negara.4. Penguatan Hajj Health Information System (HHIS) yang terhubung dengan jaringan respons darurat. Program ini didukung sanitasi dan kesehatan lingkungan yang meliputi:
5. Komitmen terhadap kolaborasi global, inovasi, dan ketahanan kesehatan sebagai bagian dari kesiapan menghadapi dampak kesehatan kegiatan mass gathering berskala besar.
“Seluruh langkah ini penting sebagai bentuk kesiapsiagaan dan perlindungan kesehatan publik bagi sekitar 2,5 juta jamaah haji dari seluruh dunia,” ujar Prof Tjandra yang juga merupakan penerima Rekor MURI 2024, Penghargaan Paramakarya Paramahusada 2024 PERSI, dan Penghargaan Achmad Bakrie XXI 2025.
Dengan penerapan standar internasional tersebut, Arab Saudi menegaskan perannya dalam memastikan pelaksanaan ibadah haji berjalan aman dan bebas risiko penularan penyakit global.