Selasa, 30 Desember 2025

Ratusan Warga Terisolasi akibat Banjir Lahar Semeru, Akses Jalan Lumajang Lumpuh


  • Rabu, 05 November 2025 | 23:00
  • | News
 Ratusan Warga Terisolasi akibat Banjir Lahar Semeru, Akses Jalan Lumajang Lumpuh Sejumlah warga nekat melintas saat banjir lahar hujan Gunung Semeru di Desa Gondoruso, Rabu (5/11/2025). ANTARA/HO-Relawan BPBD Lumajang

LUMAJANG, ARAHKITA.COM – Hujan deras yang mengguyur kawasan puncak Gunung Semeru kembali memicu banjir lahar dingin, membuat ratusan warga di Desa Gondoruso, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terisolasi.

Sedikitnya 300 kepala keluarga (KK) di tiga dusun – Kaliwelang, Liwek, dan Glendang Petung – kini terputus aksesnya karena tanggul jebol dan jalan rusak berat sejak Rabu (5/11/2025).

“Kondisinya cukup parah, warga kesulitan beraktivitas karena akses utama terputus,” ungkap Kepala Desa Gondoruso, Maman Suparman, saat ditemui di lokasi.

Banjir lahar dingin ini membawa material pasir, batu, dan lumpur tebal yang menimbun jalan serta merusak jembatan limpas penghubung antara Kecamatan Pasirian dan Tempursari. Akibatnya, jalur tersebut tak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.

Pihak desa telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang untuk membuka akses sementara. Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah pembuatan jembatan darurat atau jalur alternatif agar warga bisa kembali beraktivitas.

Hingga Rabu sore, banyak anak sekolah dari tiga dusun tersebut belum bisa pulang ke rumah karena jalan terputus. Sejumlah warga terlihat nekat menyeberangi arus lahar dingin hanya agar bisa kembali ke rumah mereka.

“Bahkan ada yang saling bantu angkat motor menyeberang agar tidak terbawa arus,” tambah Maman dikutip Antara.

Selain akses jalan yang lumpuh, banjir lahar Semeru juga sempat menjebak enam penambang pasir di kawasan sungai setempat. Dua sepeda motor dilaporkan hanyut terbawa arus, namun seluruh penambang berhasil menyelamatkan diri.

“Tiga penambang sempat naik ke bukit untuk berlindung, alhamdulillah semuanya selamat,” katanya lagi.

Pantauan lapangan menunjukkan, sawah-sawah warga terkikis dan rusak parah, sementara jalur menuju Tempursari lewat Gondoruso benar-benar tertutup. Untuk sementara, warga hanya bisa lewat jalur memutar sekitar 25 kilometer melalui Kajaran.

Meski begitu, sebagian warga memilih tetap bertahan di rumah sambil menunggu bantuan dan perbaikan akses dari pemerintah daerah.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru