Selasa, 30 Desember 2025

MRT Jakarta Bangun Jembatan ‘Cincin Donat‘ di Dukuh Atas, Simbol Baru Integrasi Transportasi Ibu Kota


  • Kamis, 09 Oktober 2025 | 23:30
  • | News
 MRT Jakarta Bangun Jembatan ‘Cincin Donat‘ di Dukuh Atas, Simbol Baru Integrasi Transportasi Ibu Kota Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat menyampaikan materi dalam kegiatan Media Fellowship Program MRT Jakarta 2025 di Jakarta, Kamis (9/10/2025). ANTARA/Shofi Ayudiana

JAKARTA, ARAHKITA.COM — PT MRT Jakarta (Perseroda) tengah menyiapkan pembangunan jembatan ikonik berbentuk melingkar di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Struktur yang dijuluki “Cincin Donat” ini akan menjadi penghubung utama empat area bisnis dan transportasi terbesar di jantung Ibu Kota.

Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat, menjelaskan bahwa jembatan ini akan dibangun melintang di atas Jalan Jenderal Sudirman, berfungsi sebagai simpul konektivitas antarmoda transportasi.

“Cincin Donat ini akan menjadi pusat integrasi antara MRT Jakarta, LRT Jabodebek, KCI Commuter Line, dan kereta bandara,” ujarnya dalam acara Media Fellowship Program MRT Jakarta 2025, Kamis (9/10/2025).

Dengan desain yang mengelilingi empat kuadran utama kawasan Dukuh Atas, jembatan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi mobilitas masyarakat sekaligus mengurai kemacetan di area padat tersebut.

Menurut Tuhiyat, jembatan akan memiliki lebar sekitar 12 meter, terdiri atas 7 meter jalur pejalan kaki dan 5 meter area komersial. Nantinya, jembatan ini ditargetkan melayani hingga 70.000 pergerakan penumpang per hari.

Dukungan dari Pemerintah Jepang

Proyek ini mendapat dukungan hibah studi kelayakan dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang (MLIT). Studi dilakukan oleh Urban Renaissance Agency (UR Agency) Jepang sebagai dasar perencanaan teknis dan tahapan pembangunan.

“MRT Jakarta juga sedang menjajaki kerja sama dengan investor swasta untuk mendukung pembiayaan proyek ini,” tambah Tuhiyat.

Desain Simetris dan Filosofi Konektivitas

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menjelaskan alasan pemilihan bentuk melingkar pada desain jembatan.

“Desain donat dipilih karena menyesuaikan karakter kawasan Dukuh Atas yang simetris, sekaligus merepresentasikan konsep konektivitas modern,” ujarnya.

Jembatan ini akan menghubungkan empat titik penting di kawasan tersebut: area BNI, Gedung Landmark, Transport Hub, dan UOB.

“Bentuk melingkar ini mengintegrasikan empat kuadran sekaligus, menjadikannya simbol konektivitas baru Jakarta,” lanjut Syafrin.

Mendorong Konsep TOD (Transit-Oriented Development)

Lebih jauh, Syafrin menjelaskan bahwa pembangunan jembatan ini merupakan bagian dari strategi Transit-Oriented Development (TOD) di Jakarta.Konsep TOD mengintegrasikan fungsi transportasi, hunian, ruang publik, dan area komersial dalam satu kawasan, sehingga masyarakat dapat beraktivitas tanpa bergantung pada kendaraan pribadi.

“Pengembangan kawasan berorientasi transit penting untuk mendorong penggunaan angkutan umum massal dan aktivitas ramah pejalan kaki dalam radius 400–800 meter dari pusat kawasan,” katanya dilansir Antara.

Syafrin menambahkan, pemerintah juga memberikan insentif bagi pengelola kawasan TOD, seperti kemudahan perizinan melalui panduan rancang kota (PRK) serta keringanan pajak dan retribusi.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan pengembangan kawasan TOD Dukuh Atas selesai pada 2027. Saat ini, MRT Jakarta tengah menyusun desain teknis dan skema pendanaan proyek tersebut.

Pembangunan jembatan “Cincin Donat” di Dukuh Atas bukan hanya proyek infrastruktur, melainkan langkah besar menuju wajah baru Jakarta yang lebih terintegrasi, efisien, dan berorientasi pada transportasi publik. Jika rampung, kawasan ini berpotensi menjadi contoh ideal pengembangan TOD modern di Indonesia.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru