Selasa, 30 Desember 2025

Tragedi Mushalla Ambruk di Ponpes Al Khoziny: 171 Korban, 67 Meninggal Dunia


  • Selasa, 07 Oktober 2025 | 19:30
  • | News
 Tragedi Mushalla Ambruk di Ponpes Al Khoziny: 171 Korban, 67 Meninggal Dunia Kondisi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo usai proses pengangkatan seluruh material reruntuhan dan evakuasi korban, di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/10/2025). ANTARA/Fahmi Alfian

SIDOARJO, ARAHKITA.COM – Tim Basarnas memastikan total korban dalam peristiwa ambruknya mushalla Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, mencapai 171 orang. Dari jumlah tersebut, 104 orang berhasil diselamatkan, sementara 67 orang dinyatakan meninggal dunia.

Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, menyampaikan bahwa seluruh korban telah berhasil dievakuasi dari lokasi reruntuhan.“Tim gabungan berhasil mengevakuasi 171 korban, terdiri dari 104 orang selamat dan 67 korban meninggal dunia. Dari jumlah korban meninggal, delapan di antaranya ditemukan dalam kondisi bagian tubuh yang tidak utuh,” ujar Syafii, Selasa (7/10/2025).

Dengan ditemukannya seluruh korban, misi pencarian dan penyelamatan dinyatakan selesai. Namun, proses identifikasi dan investigasi penyebab ambruknya bangunan akan tetap berlanjut di bawah koordinasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur.

Syafii menegaskan bahwa Basarnas hanya bertanggung jawab dalam proses pencarian dan evakuasi, sedangkan penyelidikan lebih lanjut menjadi kewenangan pihak kepolisian dan instansi terkait.

“Kami berharap Ponpes Al Khoziny bisa segera pulih sehingga kegiatan belajar mengajar dapat kembali berjalan normal,” tambahnya.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga disebut akan memberikan pengawasan ketat dalam proses rehabilitasi bangunan ponpes, agar aktivitas pendidikan di lingkungan pesantren tersebut dapat berlangsung dengan aman dan mencegah terjadinya musibah serupa.

Sementara itu, Ketua Alumni Ponpes Al Khoziny, KH Zainal Abidin, menyatakan pihak pesantren masih fokus pada penanganan korban dan pemulihan internal.

“Soal mekanisme kegiatan belajar mengajar akan dimusyawarahkan oleh pengasuh dan pengurus ponpes. Kami menunggu hasil resmi investigasi dari pihak berwenang terkait penyebab kejadian ini,” ujarnya dikutip Antara.

Tragedi ini menjadi duka mendalam bagi keluarga besar Ponpes Al Khoziny dan masyarakat sekitar. Proses pemulihan dan identifikasi korban diharapkan dapat berjalan lancar sehingga keluarga korban segera mendapatkan kepastian dan keadilan atas peristiwa memilukan ini.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru