Rabu, 31 Desember 2025

Ratusan Siswa Keracunan, Program Makan Bergizi Gratis di Bandung Barat Dihentikan Sementara


  • Selasa, 23 September 2025 | 17:00
  • | News
 Ratusan Siswa Keracunan, Program Makan Bergizi Gratis di Bandung Barat Dihentikan Sementara Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana (kiri) berbincang dengan siswa korban keracunan usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG) di Posko Penanganan di Kantor Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (23/9/2025). (ANTARA FOTOAbdan Syakura/nz/pri)

BANDUNG, ARAHKITA.COM – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat terpaksa dihentikan sementara oleh Badan Gizi Nasional (BGN) setelah ratusan siswa di Kecamatan Cipongkor mengalami dugaan keracunan massal pada Senin (22/9/2025). Total ada 301 siswa yang harus mendapat penanganan medis usai mengonsumsi makanan dari program tersebut.

Kepala BGN, Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa penghentian program ini dilakukan untuk evaluasi menyeluruh. Tujuannya agar insiden serupa tidak terulang kembali di daerah lain.

“Saya sudah meninjau langsung lokasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Secara umum fasilitasnya cukup baik, hanya ada keteledoran teknis yang perlu diperbaiki. Karena itu, kami putuskan untuk menghentikan sementara program MBG di Bandung Barat,” ujar Dadan saat ditemui di Bandung Barat, Selasa (23/9/2025).

Masalah Teknis di Dapur SPPG

Menurut Dadan, dapur SPPG di Cipongkor sebenarnya masih baru dan seharusnya dijalankan bertahap, dimulai dari dua atau tiga sekolah terlebih dahulu. Namun, pada pelaksanaan awal justru langsung menyiapkan makanan dalam jumlah besar, sehingga menimbulkan kendala teknis.

“Seharusnya bertahap sampai tenaga dapur terbiasa. Tapi kemarin langsung memasak dalam jumlah ribuan porsi, itu yang memicu kesalahan teknis,” jelasnya.

Apresiasi Penanganan Cepat

Dadan juga menyampaikan apresiasi kepada tenaga medis, relawan, aparat, dan pemerintah daerah yang bergerak cepat dalam menangani para siswa yang terdampak. Meski demikian, ia menilai masih ada beberapa kebutuhan dasar yang harus ditingkatkan, termasuk ketersediaan obat-obatan dan fasilitas kesehatan.

Standar Baru untuk Program MBG

BGN menegaskan akan memperketat standar operasional dalam penyajian MBG. Beberapa poin penting yang harus dipenuhi dapur penyelenggara antara lain aspek higienis, kelengkapan peralatan, tenaga terlatih, serta kualitas bahan baku.

“Sekarang kami instruksikan agar makanan tidak diproses lebih dari 4–5 jam sejak dimasak. Selain itu, bahan baku wajib berasal dari pemasok berkualitas. Kami ingin memastikan setiap porsi yang diberikan benar-benar aman untuk siswa,” tegas Dadan dikutip Antara.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru