-
-
-
Loading
Loading
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. (Antaranews/Muzdaffar Fauzan)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan pentingnya kerja sama antara Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta seperti Shell, BP, dan Vivo dengan Pertamina dalam memastikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) di seluruh wilayah Indonesia.
Bahlil mengungkapkan bahwa pemerintah telah memberikan kuota tambahan impor BBM sebesar 10 persen kepada SPBU swasta. Namun, untuk mendapatkan kuota lebih besar, mereka diimbau menjalin kolaborasi langsung dengan Pertamina.
"Jadi silakan berkolaborasi dengan Pertamina," katanya di Jakarta, Rabu.
Menurut Bahlil, kebutuhan BBM berkaitan langsung dengan kepentingan masyarakat luas. Oleh karena itu, pemerintah ingin memastikan bahwa distribusi dan pasokan BBM tidak sepenuhnya diserahkan kepada mekanisme pasar bebas, melainkan tetap berada dalam pengawasan negara melalui kerja sama strategis.
Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak ingin cabang-cabang produksi yang menyangkut hajat hidup orang banyak sepenuhnya dikendalikan oleh pasar. Sebaliknya, peran negara dalam mengatur dan memastikan ketersediaan BBM harus tetap dominan agar tidak terjadi kelangkaan di lapangan.
Sebelumnya, dilansir Antara, Bahlil telah meminta SPBU swasta yang mengalami kekurangan pasokan agar segera menjalin kolaborasi dengan Pertamina. Langkah ini dinilai penting untuk mengamankan distribusi BBM dan menjamin kebutuhan energi masyarakat tetap terpenuhi.
Lebih lanjut, Bahlil menyampaikan bahwa ia telah memimpin rapat koordinasi bersama Pertamina serta membentuk tim khusus untuk memantau situasi distribusi BBM di lapangan. Pemerintah juga akan terus mengawasi dampak dari kekurangan pasokan terhadap para pekerja dan memastikan ketersediaan BBM tetap stabil.
Kolaborasi yang kuat antara SPBU swasta dan Pertamina dipandang sebagai solusi utama dalam mencegah kelangkaan serta memastikan distribusi BBM berjalan lancar di seluruh daerah.
