Loading
JAKARTA, ARAHKITA.COM – Ratusan mahasiswa dari Universitas Indonesia (UI) dan UIN Jakarta kembali memenuhi depan Gedung DPR/MPR, Senin (9/9/2025) siang. Aksi ini menjadi kelanjutan dari gerakan menagih janji pemerintah dan DPR terkait tuntutan rakyat yang dikenal dengan istilah 17+8.
Sekitar pukul 14.30 WIB, massa aksi berjalan kaki dari arah Gerbang Pemuda menuju kompleks parlemen. Kehadiran mahasiswa yang beriringan itu membuat lalu lintas di sekitar Senayan tersendat. Sesampainya di depan gerbang DPR/MPR, mereka langsung menggelar orasi.
“Janji sudah dilayangkan, tapi belum juga ditepati. Hari ini kami datang kembali untuk mengingatkan!” teriak salah satu orator di atas mobil komando.Isi Tuntutan 17+8
Gerakan 17+8 merupakan gabungan dari tuntutan jangka pendek dan jangka panjang yang diinisiasi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) bersama kelompok masyarakat sipil. Beberapa poin utama yang kembali disuarakan di antaranya:
Penarikan militer dari pengamanan sipil, termasuk di kampus.
Selain itu, mahasiswa juga menekankan isu penegakan HAM, reformasi kepolisian, transparansi anggaran, hingga pemulihan kualitas demokrasi.
Ribuan Aparat Turun Mengawal
Untuk menjaga keamanan, Polres Metro Jakarta Pusat menurunkan 4.216 personel gabungan dari TNI, Polri, dan Pemda DKI. Dari jumlah itu, 2.852 personel difokuskan di sekitar Gedung DPR/MPR, sementara sisanya disebar ke titik lain di Jakarta Pusat.
“Kami memastikan aksi unjuk rasa berlangsung aman, tertib, dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat,” ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro.
Hingga pukul 14.50 WIB, orasi mahasiswa masih berlangsung dengan kawalan ketat aparat. Aksi ini diperkirakan akan berlanjut hingga sore hari, menunggu respons dari pemerintah dan DPR atas tuntutan yang kembali digelorakan mahasiswa.