Selasa, 30 Desember 2025

TNI Tegas Bantah Isu Hoaks Keterlibatan Anggota dalam Aksi Demo


  • Jumat, 05 September 2025 | 21:00
  • | News
 TNI Tegas Bantah Isu Hoaks Keterlibatan Anggota dalam Aksi Demo Kapuspen Mabes TNI Brigadir Jenderal TNI (Mar) Freddy Ardianzah di Mabes TNI, Jakarta Timur, Jumat (5/9/2025) (ANTARA/Walda Marison)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Markas Besar TNI menegaskan bahwa beredar luasnya kabar keterlibatan prajurit dalam sejumlah aksi demonstrasi belakangan ini hanyalah informasi palsu. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI, Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah, dalam konferensi pers di Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (5/9/2025).

Freddy menyebutkan ada lima informasi hoaks yang sempat viral di media sosial dan membuat publik salah paham terhadap institusi TNI. “Izinkan saya meluruskan beberapa hal yang kami anggap sebagai hoaks agar masyarakat tidak lagi terjebak informasi menyesatkan,” tegasnya.

1. Mayor SS dari BAIS TNIIsu pertama menyebut seorang perwira BAIS, Mayor SS, ikut terlibat aksi demonstrasi di Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025). Freddy menegaskan bahwa SS berada di lokasi hanya untuk menjalankan tugas intelijen dengan mengumpulkan informasi, bukan sebagai peserta aksi.

2. Penangkapan Pratu Handika Novaldo

Video yang memperlihatkan Pratu Handika Novaldo diamankan polisi di Sumatera Selatan, Minggu (31/8/2025), juga disebut hoaks. Menurut Freddy, Handika tidak ikut demo, melainkan sedang dalam perjalanan mencari makan dan membeli bensin di dekat area kerumunan.

3. Pria Mengaku TNI di Sumatera Utara

Di Sumatera Utara, seorang pria bernama Fajri Buhang mengaku sebagai anggota TNI saat ditangkap polisi di tengah demonstrasi, Senin (1/9/2025).

Namun, saat diminta menunjukkan identitas, ia tidak bisa membuktikan asal satuannya. Hasil penyelidikan memastikan bahwa Fajri hanyalah warga sipil yang bekerja di sektor transportasi.

4. Demonstran di TernateKasus lain datang dari Ternate. Seorang remaja bernama Pascal Mamangkey sempat dituduh sebagai anggota TNI yang memprovokasi massa.

Setelah diperiksa, ternyata Pascal masih berstatus pelajar berusia 16 tahun yang hanya mengaku-ngaku sebagai prajurit.

5. Isu Penyerangan Mako Brimob Cikeas

Hoaks terakhir menyebut seorang demonstran diperintah anak anggota TNI untuk menyerang Mako Brimob di Cikeas. Setelah ditelusuri, klaim tersebut tidak benar. Pelaku sengaja membuat pengakuan palsu untuk menghindari pemeriksaan petugas.

Masyarakat Diminta Waspada

Freddy menegaskan bahwa rangkaian informasi palsu ini telah menciptakan persepsi keliru bahwa TNI berada di balik kerusuhan. “Kami sangat menyayangkan kabar bohong ini sempat membentuk opini publik yang merugikan citra institusi,” ujarnya dikutip Antara.

Ia berharap klarifikasi resmi ini dapat menjadi pegangan masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap kabar yang belum terverifikasi, terutama dari media sosial.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru