Loading
Raja Juli Antoni saat menyampaikan keterangan kepada wartawan. (Foto: Antaranews)
JAKARTA, ARAHKITA.COM – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menegaskan bahwa isu Joko Widodo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menggalang demonstrasi pekan lalu tidak benar. Sekretaris Jenderal PSI sekaligus Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, menyebut informasi tersebut hanyalah upaya adu domba.
Raja Juli mewakili Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep yang sedang dirawat di rumah sakit. Ia mendatangi Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (1/9/2025), untuk melaporkan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto terkait kabar yang beredar di media sosial.
“Mas Kaesang sudah membuat pernyataan bahwa di tengah hiruk pikuk masalah, ada pihak yang mencoba mengadu domba Pak Prabowo dengan Pak Jokowi, termasuk Mas Gibran dan PSI,” kata Raja Juli kepada awak media.
Menurutnya, video yang ramai di media sosial itu berisi narasi keliru seolah-olah Jokowi dan Gibran ikut menggalang aksi hingga berujung ricuh di Gedung DPR/MPR. Kericuhan tersebut bahkan dikaitkan dengan insiden meninggalnya seorang pengemudi ojek online (ojol) di tengah unjuk rasa.
PSI, melalui Kaesang, menegaskan video tersebut adalah kabar bohong alias hoaks. Ia memastikan bahwa partainya tetap konsisten mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sebagaimana ditegaskan pada Kongres PSI di Solo, Juli lalu.
“PSI itu Partai Gajah, setia bersama Presiden Prabowo Subianto. Tidak ada agenda tersembunyi,” tambah Raja Juli dikutip Antara.
Kehadiran Raja Juli ke Istana juga sekaligus memenuhi undangan Presiden Prabowo yang mengumpulkan pimpinan partai politik non-parlemen, termasuk PSI dan Partai Buruh, untuk membahas kelanjutan program pemerintahan.
Sehari sebelumnya, Minggu (31/8/2025), Presiden Prabowo telah lebih dulu bertemu pimpinan partai besar seperti Megawati Soekarnoputri, Edhie Baskoro Yudhoyono, Surya Paloh, Zulkifli Hasan, Bahlil Lahadalia, hingga Muhaimin Iskandar. Pertemuan tersebut menegaskan soliditas politik dalam mendukung agenda kerakyatan dan pemberantasan korupsi.