Loading
Peserta aksi unjuk rasa buruh di depan gedung DPR/MPR, Jakarta, membubarkan diri, Kamis (28/8/2025) siang. (ANTARA/Mario Sofia Nasution).
JAKARTA, ARAHKITA.COM – Ribuan buruh menggelar aksi unjuk rasa di depan gerbang utama Gedung DPR/MPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (28/8/2025). Setelah menyampaikan aspirasi, massa kemudian membubarkan diri secara tertib sekitar pukul 12.30 WIB.
Ketua Umum Partai Buruh, Said Iqbal, menjelaskan bahwa aksi kali ini memang tidak direncanakan berlangsung lama. Banyak buruh yang mengambil cuti atau izin, sehingga mereka harus kembali ke tempat kerja pada shift berikutnya.
“Aksi ini cukup sampai siang karena teman-teman buruh harus kembali bekerja. Kalau tidak, tentu ada risiko pemecatan,” ujar Said.
Ia menegaskan bahwa unjuk rasa hari ini merupakan langkah awal dari rangkaian perjuangan panjang buruh. Ada enam tuntutan utama yang sudah disampaikan kepada pemerintah dan DPR.
Enam Tuntutan Buruh di DPR
Dalam aksinya, para buruh menyampaikan enam poin penting yang diharapkan menjadi perhatian serius pemerintah dan DPR, yakni:
1. Menghapus sistem outsourcing dan menolak upah murah, dengan usulan kenaikan Upah Minimum 2026 sebesar 8,5–10,5 persen.
2. Menghentikan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) serta membentuk Satgas PHK.
3. Melakukan reformasi perpajakan perburuhan, termasuk:
Kenaikan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) menjadi Rp7,5 juta per bulan.
Penghapusan pajak pesangon, THR, dan Jaminan Hari Tua (JHT).
Menghapus diskriminasi pajak bagi pekerja perempuan menikah.
4. Mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Ketenagakerjaan tanpa mekanisme Omnibus Law.
5. Mengesahkan RUU Perampasan Aset untuk memperkuat pemberantasan korupsi.
6. Merevisi RUU Pemilu sebagai bagian dari redesain sistem Pemilu 2029.
Said menegaskan, bila pemerintah tidak merespons tuntutan tersebut, aksi lanjutan akan kembali digelar dengan skala lebih besar.
“Ini baru pemanasan, perjuangan kita masih panjang,” kata Said dalam orasinya dikutip Antara.
Meski hanya berlangsung hingga siang, aksi buruh kali ini berjalan aman dan tertib. Ribuan peserta terlihat mendengarkan orasi dari para pimpinan serikat buruh, sebelum akhirnya meninggalkan lokasi secara damai.