Loading
Kebakaran Savana Peropok Bukit Gedong di Rinjani Hanguskan 70 Hektare Lahan. (Antaranews)
MATARAM, ARAHKITA.COM - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) mengonfirmasi bahwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Savana Peropok Bukit Gedong, Desa Bebidas, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, melahap sekitar 70 hektare area vegetasi.
Kepala Balai TNGR Yarman, dalam keterangan resmi di Mataram pada Selasa (26/8/2025), menyebutkan bahwa api sudah berhasil dipadamkan seluruhnya, namun pemantauan masih dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya titik api baru.
“Perkiraan luas area terbakar sekitar 70 hektare. Api telah padam, namun kami tetap lakukan pemantauan,” ujarnya.
Baca juga:
Pendaki Asal Malaysia Tergelincir di Jalur Gunung Rinjani, Dievakuasi ke Puskesmas Sembalun
Kebakaran hutan tersebut, kata dia, terdeteksi sekitar pukul 13.00 WITA oleh pengunjung di kawasan wisata non-pendakian Bukit Gedong pada Kamis (21/08).
Tim gabungan dari Balai TNGR, Masyarakat Peduli Api (MPA), dan kelompok masyarakat pengelola Savana Peropok Bukit Gedong dengan total 23 personel, segera melakukan upaya pemadaman.
"Begitu mendapatkan informasi, petugas gabungan langsung melakukan penanganan untuk memadamkan api," katanya.
Ia mengatakan kendala medan terjal dan kondisi malam hari menyebabkan api belum dapat dipadamkan sepenuhnya pada hari pertama.
Keesokan harinya pada Jumat 22 Agustus 2025, kata dia, upaya dilanjutkan oleh 18 personel. Pada pukul 11.30 WITA api berhasil dipadamkan seluruhnya.
"Api telah padam, namun tetap dilakukan pemantauan," katanya dikutip Antara.
Ia mengatakan dampak kebakaran lahan tersebut mengakibatkan vegetasi terdampak meliputi semak, perdu, rumput kering, pohon bakbakan dan cemara gunung.
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran lahan tersebut," katanya.
Ia mengimbau kepada masyarakat maupun pengunjung untuk tidak membakar sampah maupun membuang puntung rokok yang dapat menimbulkan kebakaran lahan.
"Kami imbau supaya masyarakat tetap menjaga kawasan di Gunung Rinjani dari bencana kebakaran maupun kebersihan lingkungan," katanya.