Loading
Gunung Semeru Erupsi Empat Kali, Kolom Abu Capai 1 Kilometer. (Antaranews)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Gunung Semeru yang menjulang setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, mengalami empat kali erupsi pada Kamis pagi, dengan letusan mencapai ketinggian hingga 1 kilometer di atas puncak.
Erupsi pertama tercatat pada pukul 00.45 WIB, meskipun saat itu visual letusan tidak teramati secara jelas. Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, menyampaikan bahwa saat laporan dibuat, aktivitas erupsi masih berlangsung.
Erupsi kedua terjadi pada pukul 05.31 WIB, dengan kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak atau pada ketinggian 4.476 mdpl. Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang mengarah ke barat daya.
Tidak selang lama, erupsi ketiga kembali terjadi tepatnya pada pukul 05.48 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1 kilometer di atas puncak atau ketinggian 4.676 mdpl.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung," tutur kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang.
Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu terekam kembali erupsi pada pukul 06.58 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak (4.476 mdpl).
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 150 detik.
Liswanto menjelaskan Gunung Semeru masih berstatus Waspada atau Level II, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, kata dia, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
"Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang aliran airnya berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.