Loading
Ilustrasi - Anggota Gerakan Pramuka tingkat Siaga menampilkan tarian pada acara pelepasan kontingen Pesta Siaga dan Lomba Pramuka Garuda Berprestasi Tingkat Kwarda Jawa Tengah Regional 3 di Pendopo Sanggar Bakti Pramuka Kwarcab Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (17/5/2024). ANTARA/HO-Humas Pemkab Banyumas
JAKARTA, ARAHKITA.COM – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa Gerakan Pramuka masih memegang peran penting sebagai wadah pembentuk karakter generasi muda. Melalui nilai budi pekerti, rasa kesetiakawanan, dan tanggung jawab, Pramuka terus menempa anak bangsa agar siap menghadapi masa depan.
“Hari ini, Gerakan Pramuka tetap menjadi wadah pembentuk karakter bangsa, mengajarkan budi pekerti, kesetiakawanan, dan rasa tanggung jawab,” ujar Prabowo melalui unggahan di akun Instagram resmi @presidenrepublikindonesia, Kamis (14/8/2025).
Menurut Presiden, sejak awal berdirinya, Pramuka telah membina tunas muda dengan kedisiplinan, memperkuat persatuan, dan menumbuhkan pribadi yang berbudi luhur, mandiri, serta siap membela tanah air. Ia optimistis, peran tersebut memastikan masa depan Indonesia berada di tangan generasi yang berintegritas dan berjiwa pengabdian.
Prabowo juga menyampaikan harapannya agar Pramuka terus melahirkan generasi penerus yang tangguh, berkarakter kuat, dan membawa Indonesia menuju kemajuan.
“Selamat Hari Pramuka ke-64. Jayalah selalu tunas-tunas muda Indonesia. Jayalah Pramuka Indonesia,” tutupnya dikutip Antara.
Sekilas Sejarah Gerakan Pramuka di Dunia dan Indonesia
Gerakan Pramuka memiliki sejarah panjang yang bermula di Inggris. Robert Baden-Powell, seorang tokoh militer Inggris, mengadakan perkemahan perdana bersama 22 pemuda di Pulau Brownsea pada 25 Juli 1907. Perkemahan selama delapan hari ini menjadi tonggak lahirnya gerakan kepanduan dunia, dengan ciri khas disiplin, keterampilan, dan semangat persaudaraan.
Gaung gerakan ini kemudian sampai ke Indonesia pada masa kolonial Belanda. Saat itu, Belanda membentuk Nederland Indische Padvinders Vereeniging (NIPV), atau Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda. Istilah Padvinders digunakan sebagai sebutan untuk anggota kepanduan di negeri Belanda.
Pada 1916, seorang guru Belanda bernama J. J. van Dalen mendirikan Javaansche Padvinders Organisatie (JPO) yang menjadi organisasi kepanduan pertama bagi pemuda pribumi. Perkembangan selanjutnya memunculkan banyak organisasi serupa, baik dari kalangan pribumi maupun komunitas etnis Tionghoa dan Arab.
Pasca kemerdekaan, seluruh organisasi kepanduan sepakat untuk melebur menjadi satu. Melalui Keputusan Presiden No. 238 Tahun 1961, Gerakan Pramuka resmi dibentuk dan diresmikan oleh Presiden Soekarno pada 14 Agustus 1961. Tanggal ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Pramuka, yang diperingati setiap tahun.