Rabu, 31 Desember 2025

Presiden Prabowo Sesalkan Kericuhan Aksi Massa di Pati, Soroti Sikap Bupati Sudewo


  • Rabu, 13 Agustus 2025 | 20:30
  • | News
 Presiden Prabowo Sesalkan Kericuhan Aksi Massa di Pati, Soroti Sikap Bupati Sudewo Menteri Sekretaris Negara sekaligus Juru Bicara Presiden Prasetyo Hadi. (ANTARA/Genta Tenri Mawangi)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan keprihatinannya atas kericuhan yang terjadi di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pada Rabu (13/8/2025). Insiden itu dipicu aksi protes besar-besaran warga terhadap Bupati Pati Sudewo, yang dinilai arogan dalam merespons penolakan kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen.

Menteri Sekretaris Negara sekaligus Juru Bicara Presiden, Prasetyo Hadi, mengatakan bahwa Presiden Prabowo terus memantau perkembangan situasi tersebut. Menurutnya, Kepala Negara menyayangkan ketegangan yang berujung pada tindakan anarkis, meski kebijakan kenaikan pajak itu akhirnya dibatalkan.

“Tentunya, Bapak Presiden menyayangkan situasi ini. Pemerintah pusat selalu mengingatkan para pejabat, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk berhati-hati dalam menyampaikan kebijakan yang berdampak langsung kepada masyarakat,” ujar Prasetyo di Istana Merdeka, Jakarta.

Prasetyo juga menegaskan pentingnya komunikasi publik yang bijak agar kebijakan pemerintah tidak memicu kesalahpahaman dan kemarahan warga. Ia mengaku menghormati hak masyarakat untuk menyampaikan aspirasi melalui unjuk rasa, namun mengimbau semua pihak menahan diri agar tidak terjadi kekerasan.

Kericuhan di depan Kantor Bupati Pati terjadi saat massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu—jumlahnya diperkirakan mencapai ratusan ribu orang—berusaha menyampaikan tuntutan agar Bupati Sudewo mundur dari jabatannya. Ketegangan memuncak ketika Sudewo muncul di tengah demonstran. Bukannya mereda, suasana justru memanas dengan lemparan sandal dan botol air mineral ke arah bupati.

Situasi semakin tak terkendali hingga terjadi pembakaran satu unit mobil. Aparat kepolisian kemudian membubarkan massa dan mengamankan 11 orang yang diduga menjadi provokator.

Prasetyo menambahkan, pemerintah pusat telah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah untuk mencari solusi terbaik.

“Kami berkomunikasi langsung dengan Bapak Bupati dan Bapak Gubernur Jawa Tengah. Harapannya, jalan keluar terbaik segera ditemukan demi ketenangan masyarakat,” ujarnya dikutip Antara.

 

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru