Jumat, 15 Agustus 2025

Jakarta Pimpin Pertumbuhan Bangunan Hijau di Indonesia


  • Jumat, 25 Juli 2025 | 13:00
  • | News
 Jakarta Pimpin Pertumbuhan Bangunan Hijau di Indonesia Jakarta Pimpin Pertumbuhan Bangunan Hijau di Indonesia. (Majalah Lintas)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Jakarta menjadi provinsi dengan pertumbuhan tertinggi dalam pasar bangunan hijau di Indonesia.

Laporan terbaru dari International Finance Corporation (IFC), lembaga yang berada di bawah naungan Bank Dunia menyebutkan, hingga awal Juli 2025, tercatat ada 171 bangunan hijau bersertifikasi di Jakarta, mengungguli provinsi lain seperti Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

Jawa Barat menempati posisi kedua dengan 45 bangunan hijau bersertifikasi, disusul oleh Banten dan Jawa Timur masing-masing dengan 26 bangunan, serta Jawa Tengah dengan 16 bangunan.

Secara nasional, 25 dari 38 provinsi di Indonesia telah memiliki proyek bangunan hijau bersertifikat. Hal ini mencerminkan kemajuan yang signifikan dalam penerapan konstruksi berkelanjutan di berbagai daerah, terutama di wilayah Pulau Jawa, yang masih mendominasi jumlah proyek.

Lembaga keuangan internasional tersebut menyatakan wilayah Jawa memiliki jumlah proyek gedung hijau tersertifikasi terbanyak, diikuti dengan Sumatera dan Kalimantan yang juga menunjukkan tren pertumbuhan yang positif.

Terdapat empat sertifikasi umum yang digunakan di Indonesia, termasuk Sertifikasi Excellence in Design for Greater Efficient (EDGE) yang dikeluarkan oleh IFC dan GREENSHIP Certification oleh Green Building Council Indonesia (GBCI).

Dua sertifikasi lainnya adalah Sertifikasi Leadership in Energy and Environmental Design (LEED) oleh US Green Building Council (USGBC) serta Green Mark Certification oleh Building and Construction Authority (BCA) Singapura.

Hingga 2 Juli 2025, terdapat 200 proyek bangunan hijau tersertifikasi EDGE Certification di seluruh Indonesia, baik bangunan jadi maupun yang masih berupa desain, dengan luas bangunan tersertifikasi 4,33 juta meter persegi (m2), termasuk 27.620 unit rumah.

Dengan menerapkan prinsip bangunan hijau, proyek-proyek dengan EDGE Certification tersebut dapat memangkas emisi karbon dioksida (CO2) sebesar total 100 ribu ton CO2 (tCO2) per tahun, menghemat energi 120 ribu megawatt hour (MWh) per tahun, serta menghemat udara 4,7 juta meter kubik (m3) per tahun.

Selain itu, dilansir Antara , terdapat pula 121 proyek bangunan hijau seluas 5,16 juta m2 dengan Sertifikasi GREENSHIP, 56 proyek bangunan hijau seluas 1,13 juta m2 dengan Sertifikasi LEED, dan 25 proyek bangunan hijau seluas 1,43 juta m2 dengan Sertifikasi Green Mark.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru