Rabu, 31 Desember 2025

Indonesia Tuai Pujian di Jenewa Berkat Komitmen pada Transformasi Digital Inklusif


  • Rabu, 09 Juli 2025 | 21:00
  • | News
 Indonesia Tuai Pujian di Jenewa Berkat Komitmen pada Transformasi Digital Inklusif Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid dalam ajang Leaders TalkX di Jenewa, Swiss, Rabu (9/7/2025). ANTARA/HO-Kementerian Komunikasi dan Digital

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Komitmen Indonesia untuk memastikan bahwa tidak ada satu pun warga yang tertinggal dalam pembangunan digital mendapat sorotan dunia dalam forum internasional Leaders TalkX yang digelar di Jenewa, Swiss.

Dalam forum yang dihadiri para pemimpin dan pejabat tinggi dari berbagai negara, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menjadi pembicara kunci yang menyuarakan prinsip penting: konektivitas digital adalah hak semua orang, bukan hak istimewa segelintir pihak.

“Internet harus hadir tidak hanya di kota-kota besar, tetapi juga hingga pelosok desa dan wilayah terpencil,” tegas Meutya saat berbicara dalam panel diskusi bertema The Role of Governments and all Stakeholders in the Promotion of ICTs for Development, Rabu (9/7/2025).

Model Indonesia Jadi Perhatian Dunia

Paparan Meutya tentang pendekatan digital Indonesia yang mengintegrasikan pembangunan infrastruktur, peningkatan kapasitas SDM, serta literasi digital, mendapat perhatian positif dari delegasi negara-negara sahabat, termasuk Kamboja, Ghana, Iran, Rusia, Guinea, Somalia, dan Turki.

Salah satu bukti keberhasilan nyata adalah program 10.000 Desa Digital yang dijalankan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) di bawah Kementerian Komunikasi dan Digital. Hingga Juli 2025, program ini telah menjangkau 4.132 desa di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), serta menghubungkan lebih dari 3,8 juta warga ke layanan digital untuk pertama kalinya.

Infrastruktur dan Akses Merata

Tak hanya itu, Indonesia juga telah membangun 7.500 menara Base Transceiver Station (BTS) untuk memperluas layanan 4G di wilayah non-komersial, serta memperkuat jaringan tulang punggung digital melalui Palapa Ring yang kini mencakup seluruh provinsi.

Meutya menambahkan, Indonesia menargetkan 90 persen populasi terkoneksi internet pita lebar pada tahun 2030, dan 100 persen pada 2045. Target ini merupakan bagian dari Visi Indonesia Digital 2045, yang dicanangkan untuk membawa Indonesia menjadi negara digital yang mandiri dan berdaya saing global.

Talenta Digital dan Inovasi Teknologi

Selain infrastruktur, pemerintah juga fokus pada pengembangan SDM melalui program seperti Digital Talent Scholarship dan Gerakan Nasional Literasi Digital. Tujuannya: mencetak lebih banyak talenta digital unggul dari seluruh penjuru Nusantara.

Tak kalah penting, pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) juga tengah dipacu untuk menjadi tulang punggung berbagai inovasi teknologi ke depan.

Indonesia Dilirik Dunia

Kehadiran para pemimpin negara dalam forum tersebut sekaligus menjadi bentuk pengakuan internasional terhadap transformasi digital inklusif Indonesia. Sebuah bukti bahwa komitmen kuat, strategi terintegrasi, dan semangat merata membangun digitalisasi mampu membawa nama Indonesia di panggung global dikutip Antara.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru