Loading
KUALA LUMPUR, ARAHKITA.COM – Malaysia bersiap menjadi tuan rumah pertemuan bergengsi ASEAN Ministerial Meeting (AMM) ke-58 yang akan berlangsung pada 8–11 Juli 2025 di Kuala Lumpur. Lebih dari 30 Menteri Luar Negeri dari negara-negara anggota ASEAN dan mitra dialog dijadwalkan hadir dalam agenda penting ini.
Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Malaysia, Datuk Seri Amran Mohamed Zin, menegaskan bahwa tingginya partisipasi negara sahabat mencerminkan kredibilitas Malaysia sebagai Ketua ASEAN 2025. Ia juga menyebutkan bahwa kehadiran para menlu menandakan besarnya harapan terhadap kepemimpinan Malaysia di tengah dinamika geopolitik yang terus berkembang.
“Partisipasi tahun ini sangat mengesankan. Ini bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan menunjukkan tingginya minat global terhadap posisi strategis ASEAN,” ujar Amran dalam konferensi pers di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Minggu (6/7/2025).
Hadirkan 1.500 Delegasi, Bahas SEANWFZ hingga CEAPAD IV
Diperkirakan lebih dari 1.500 delegasi internasional akan menghadiri rangkaian AMM ke-58. Selain pertemuan utama, beberapa agenda penting turut dijadwalkan, di antaranya:
Pertemuan Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ)
Peninjauan Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama Asia Tenggara (TAC)
Forum Regional ASEAN (ARF)
Pertemuan Menlu KTT Asia Timur (EAS)
Salah satu sorotan utama datang dari komitmen dua kekuatan dunia, Tiongkok dan Rusia, yang menyatakan kesiapan mereka untuk menandatangani perjanjian SEANWFZ. Langkah ini dinilai penting untuk menjaga Asia Tenggara tetap menjadi kawasan damai dan bebas dari ancaman senjata nuklir.
Malaysia Juga Tuan Rumah CEAPAD IV
Di luar pertemuan AMM, Malaysia juga akan menjadi tuan rumah bagi Konferensi Keempat Kerja Sama Negara Asia Timur untuk Pembangunan Palestina (CEAPAD IV) yang digelar pada 11 Juli. Konferensi ini dipimpin bersama oleh Malaysia, Jepang, dan Palestina.
Fokus utama CEAPAD IV mencakup:
Program peningkatan kapasitas sumber daya manusia Palestina
Rekonstruksi infrastruktur penting
Penyediaan bantuan kemanusiaan yang efektif dan menyeluruh
Dengan pertemuan ini, Malaysia menegaskan posisinya sebagai aktor aktif dalam menjaga stabilitas regional dan turut serta dalam mendorong solusi damai global, khususnya untuk Palestina dikutip Antara.