Loading
Tim SAR gabungan berupaya evakuasi warga Brasil yang jatuh di Gunung Rinjani. (Antaranews)
MATARAM, ARAHKITA.COM - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal mengatakan tiga helikoptersudah disiapkan untuk mengevakuasi JDSP (27) yang terjatuh di Gunung Rinjani pada Sabtu (21/6) pagi.
Upaya evakuasi terhadap wisatawan asal Brazil yang terjatuh di kawasan Gunung Rinjani juga terus dilakukan oleh tim SAR gabungan. Namun, proses penyelamatan masih terganjal oleh cuaca yang cepat berubah dan kondisi medan ekstrem.
Gubernur Iqbal menegaskan telah meminta evakuasi melalui jalur udara, karena cuaca yang sangat tidak bersahabat dan lokasi WNA Brasil yang mencapai kedalaman sekitar 500 meter sangat membahayakan untuk dilakukan evakuasi secara manual.
"Segala upaya akan kita lakukan untuk penyelamatan cepat," ucapnya di Mataram, Selasa.
Baca juga:
Pendaki Asal Malaysia Tergelincir di Jalur Gunung Rinjani, Dievakuasi ke Puskesmas SembalunLebih lanjut dia menjelaskan tiga tiga heli dengan spesifikasi airlifter (pengangkutan melalui jalur udara) untuk melakukan operasi evakuasi sudah disiaplan.
Helikopter pertama disiapkan oleh Mabes TNI bersama Basarnas yang akan tiba hari ini sekitar pukul 14.00 Wita di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM). Sementara itu, satu helikopter lainnya berspesifikasi Medivac (medical evacuation) disediakan pihak asuransi sudah berada terlebih dahulu di BIZAM.
"Satu helikopter lainnya milik PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) berspesifikasi airlifter juga dalam posisi siaga di Sumbawa Barat," terang Miq Iqbal sapaan akrab Gubernur NTB, dikutip Antara.
Kepala Kantor SAR Mataram Muhamad Hariyadi mengatakan korban ditemukan pada hari Senin (23/6) pukul 07.05 Wita, kurang lebih 500 meter dari titik awal jatuhnya.
"Tim SAR gabungan berhasil menemukan survivor dengan visualisasi drone thermal," ujar Hariyadi.
Berdasarkan pantauan dari drone, korban dalam kondisi tidak bergerak. Saat ini, tim SAR gabungan masih berupaya keras melakukan evakuasi terhadap WNA yang jatuh ke kedalaman ratusan meter tersebut.
Sebelumnya Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfotik) NTB, Yusron Hadi, mengatakan hambatan cuaca menjadi kendala evakuasi.
Menurut Yusron, tim SAR terus bekerja keras mengevakuasi JDSP (27), wisatawan asal Brazil yang jatuh di sekitar Cemara Nunggal, Gunung Rinjani. Helikopter juga dipertimbangkan untuk mempercepat proses evakuasi dari lokasi yang diperkirakan berjarak sekitar 500 meter dari titik awal jatuhnya korban.
Insiden tragis ini terjadi pada Sabtu pagi (21/6), saat korban melakukan pendakian menuju puncak Gunung Rinjani. Proses evakuasi pun menemui berbagai kendala, termasuk medan curam, kabut tebal, dan potensi longsor di sekitar lokasi jatuhnya korban.
Operasi penyelamatan ini melibatkan banyak unsur, termasuk Kantor SAR Mataram, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), TNI, Polri, BPBD Lombok Timur, EMHC, Damkar, relawan Rinjani, porter lokal, dan sejumlah instansi terkait lainnya.