Loading
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyampaikan kecaman keras atas serangan sepihak Israel terhadap Iran yang menelan korban jiwa dan memperburuk ketegangan geopolitik global. PBNU menilai tindakan tersebut sebagai ancaman nyata bagi perdamaian dan stabilitas internasional.
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, dalam pernyataan resmi di Jakarta menyebut bahwa konflik ini tidak hanya membawa dampak kemanusiaan yang mendalam, tetapi juga berpotensi melibatkan kekuatan besar dunia dalam eskalasi militer yang lebih luas.
“PBNU mengutuk serangan unilateral Israel yang memicu eskalasi konflik di kawasan. Kami mendesak Israel untuk menghormati kedaulatan Iran sebagai negara yang berhak mempertahankan dirinya,” tegas Yahya.
Ia juga menyampaikan keprihatinan mendalam atas jatuhnya korban sipil akibat serangan tersebut. PBNU menilai krisis ini sebagai peringatan serius bagi komunitas internasional akan pentingnya penyelesaian konflik melalui jalan damai.
Lebih lanjut, PBNU mendesak agar semua pihak terkait segera menurunkan ketegangan, melakukan gencatan senjata, dan kembali ke meja diplomasi. PBNU juga meminta Pemerintah Republik Indonesia untuk memainkan peran aktif dalam diplomasi internasional demi mendorong perdamaian.
“PBNU menyerukan agar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera mengambil tindakan nyata sebagai otoritas penjaga ketertiban dunia, agar rangkaian konflik bersenjata seperti Rusia-Ukraina, India-Pakistan, hingga Iran-Israel tidak semakin meluas dan membahayakan keamanan global,” tambahnya.
Selain itu, PBNU mengajak seluruh warga Nahdliyin, umat Islam, dan masyarakat dari berbagai bangsa dan agama untuk bersatu dalam doa demi perdamaian dunia, keselamatan peradaban, dan kemanusiaan universal.
Sementara itu, dari pihak Iran, Menteri Luar Negeri Sayed Abbas Araghchi menyampaikan tuduhan bahwa Israel telah melancarkan agresi militer yang brutal dan melanggar hukum internasional. Dalam pidatonya di hadapan Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa pada Jumat (20/6), Araghchi menyebut serangan Israel menyasar area pemukiman, fasilitas kesehatan, infrastruktur publik, hingga gedung Kementerian Luar Negeri Iran.
“Iran saat ini menjadi korban dari agresi terbuka yang dilakukan oleh rezim yang selama dua tahun terakhir juga melakukan genosida di Palestina,” ujar Araghchi dalam pernyataan tegasnya dikutip Antara.
Kondisi memanas ini menjadi perhatian dunia internasional, dan semakin menguatkan seruan global untuk penyelesaian konflik melalui diplomasi, bukan kekerasan.