Rabu, 31 Desember 2025

CELIOS: Dari Kritik ke Solusi, MBG Masih Bisa Diselamatkan Jika Direformasi Total


 CELIOS: Dari Kritik ke Solusi, MBG Masih Bisa Diselamatkan Jika Direformasi Total Ilustasi Program Makan Bergizi Gratis MBG. (Infobanknews)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Pusat Kajian Ekonomi dan Hukum (CELIOS) menegaskan bahwa berbagai persoalan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak seharusnya berujung pada pengabaian tujuan mulia pemenuhan gizi anak. Namun, tanpa reformasi menyeluruh, program ini justru berisiko menjadi beban fiskal dan sumber masalah baru.

Dalam laporan Studi evaluasi Center of Economic and Law Studies (CELIOS) bertajuk: Studi Evaluasi-1 Tahun-Makan (Tak) Bergizi (Tak) Gratis 2025 mencatat hampir satu tahun pelaksanaan MBG, CELIOS menilai bahwa tak satu pun dari empat tujuan utama program—perbaikan gizi, pengurangan beban keluarga, pemberdayaan ekonomi lokal, dan penciptaan lapangan kerja—tercapai secara signifikan . Temuan ini menjadi dasar kuat bahwa MBG membutuhkan pembenahan mendasar, bukan sekadar penambahan anggaran.

Moratorium sebagai Titik Awal Perbaikan

CELIOS secara tegas merekomendasikan moratorium dan audit total terhadap pelaksanaan MBG. Langkah ini dinilai krusial untuk menghentikan ekspansi program yang belum siap secara tata kelola, sekaligus membuka ruang evaluasi menyeluruh terhadap keamanan pangan, standar gizi, rantai pasok, serta pembiayaan.

Moratorium bukan dimaknai sebagai penghentian permanen, melainkan jeda kebijakan agar negara tidak terus mengulang kesalahan struktural yang sama.

Reformasi Tata Kelola dan Desentralisasi

Sebagai solusi, CELIOS mendorong desentralisasi sistem MBG, dengan meninggalkan model dapur besar terpusat dan beralih ke dapur berbasis sekolah serta UMKM lokal. Pendekatan ini dinilai lebih adaptif terhadap kebutuhan daerah, memperkuat pangan lokal, sekaligus menekan risiko logistik dan keamanan pangan.

CELIOS juga menekankan pentingnya restrukturisasi kelembagaan, termasuk kepemimpinan berbasis merit, penguatan peran ahli gizi, serta pengurangan dominasi aktor non-teknokratis dalam pengambilan keputusan program.

Dua Skema untuk Menjaga Tujuan Sosial

Sebagai jalan tengah, CELIOS mengusulkan transformasi MBG ke dalam dua skema utama. Pertama, pemberian makanan langsung yang difokuskan pada sekolah dan wilayah prioritas stunting, daerah 3T, serta kelompok miskin ekstrem. Kedua, skema bantuan tunai atau voucher gizi, yang memungkinkan keluarga memenuhi kebutuhan gizi secara mandiri dengan pendampingan edukasi nutrisi.

Pendekatan ini dinilai lebih adil, fleksibel, dan berorientasi pada dampak nyata, bukan sekadar distribusi massal.

Harapan di Tengah Kritik

CELIOS menegaskan bahwa masa depan MBG masih terbuka, asalkan pemerintah berani mengakui kelemahan, membuka data ke publik, dan menjadikan kebijakan berbasis bukti sebagai pijakan utama. Tanpa itu, MBG hanya akan menjadi proyek simbolik yang mahal dan berisiko.

“Evaluasi harus dilakukan sebelum kerusakan sistemik semakin parah. Jika tidak, yang terjadi bukan perbaikan kebijakan, melainkan otopsi kebijakan,” tulis CELIOS dalam laporannya

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Nasional Terbaru