Loading
Pertemuan Fransiscus Go dengan Romo Noldy Koten (Pastor Paroki Lamalera), serta tokoh masyarakat Lamalera, Lembata, Sabtu (23/3/2024). (Foto: RNC/Robert Kadang)
JAKARTA, ARAHKITA.COM – "Saya hanya orang biasa". Itulah kalimat yang disampaikan Fransiscus Go, sosok pria kelahiran Kefamenanu yang rendah hati ini.
Hal tersebut disampaikan Frans Go sapaan akrabnya secara langsung saat melakukan silahturahmi bersama warga dalam roadshow di Kabupaten Lembata diantaranya di gereja GBI, dan beberapa gereja katolik yang ada di Kota Leoleba, Kampung Nelayan Dusun II Kampung Dulitukan Ileape,dan juga ke Gereja Paroki St. Petrus Dan Paulus Lamalera, Kabupaten Lembata, Sabtu (23/3/2024) lalu.
Fran Go bertemu sejumlah tokoh masyarakat Lembata yang dikoordinir Aci Ona Sunur. Mereka diantaranya; Pater Herman Wero, SVD, (Pastor Gereja Katolik Arnoldus Jansen, Waokomo, Lewoleba), Romo Noldy Koten (Pastor Paroki Lamalera), Pdt. Ferdy Laimeheriwa (Pdt. GBI Jemaat R.O.C.K Ministry Lewoleba), serta tokoh muda dari Kecamatan Ile Ape, Yakobus Lelaona.
“Ini sungguh luar biasa. Ketemu dengan keluarga dan saudara-saudara saya di Lembata. Saya menginjakkan kaki mulai dari timur Flores, karena matahari terbit dari timur. Saya orang biasa. Begitupun dengan keluarga saya yang di Kefa. Tidak ada yang spesial. Saya melihat banyak potensi di Lembata ini. Dan, kalau itu kita bisa kembangkan, maka investasi dari luar Lembata, bahkan dari luar negeri akan datang. Dengan masuknya investasi, maka akan menyerap lapangan kerja lokal, serta berefek pada ekonomi masyarakat,” kata Frans Go.
"Saya sangat bahagia bertemu keluarga saya di Flores guna bisa mengenal saya lebih dekat. Jadi inti dari kunjungan ini semata-mata hanya ingin bertemu dengan keluarga, soal proses lainya tentunya saya tidak.perlu janji tapi kita perlu low profile dan perhitungan tepat untuk membuat keputusan pada Bulan Mei nanti," ungkap Frans.
Menurut Frans, hal yang sama ini telah dilakukannya di daratan Timor dan Sumba, dan ternyata hal sama ini dirasakannya ada ketulusan dari keluarga dan saudara di Flores yakni di Lembata.
"Dan yang berkaitan soal program kerja atau apa pun tentunya ada tahapan-tahapannya setelah adanya deklarasi. Kunjungan ini hanya ingin melihat dan bertatap muka secara langsung dengan basaudara serta melihat perkembangan ekonomi yang ada, letak geografisnya dan tantangannya untuk nantinya kita pertimbangkan," ungkap Frans.
Baca juga:
Sebut Frans Go Layak Memimpin NTT, Tokoh Masyarakat dan Rohaniwan di Lembata Siap MendukungUntuk itu melalui silahturahmi ini, Frans meminta dukungan doa restu dari semua basudara semuanya.
Sementara itu, Pastor Paroki St. Petrus Dan Paulus Lamaler, Romo Noldy Koten mengaku dengan kehadiran Fransiscus Go di Lembata tepat di Lamalera baginya bukan kebetulan, namun sebagai orang budaya dengan menginjak kaki disini adalah tanda alàm yang baik.
"Kehadiran pak Frans di sini bagi saya bukan kebetulan. Untuk itu soal maju hingga lolos nantinya sudah ke hendak Tuhan. Karena sampai terpilih menjadi Gubernur NTT maka Tuhan menginginkan meluruskan pada jalan-jalan NTT yang bengkok,"kata Romo Noldy.
Melihat ketulusan Frans Go ingin membangun NTT, para tokoh masyarakat di Lembata lalu dengan lantang meneriakkan:Frans Go layak memimpin NTT. “Jika bapak terpanggil untuk jadi Gubernur NTT, kami siap dukung. Keinginan itu baik dan tulus. Kami dukung dan doakan. Jika Tuhan berkehendak, maka bapak harus menjalankan amanah itu,” tandas tokoh-tokoh masyarakat di Desa Duli Tukan, Kecamatan Ile Ape. Sekedar tahu, ada ratusan warga di desa itu yang berprofesi sebagai peternak, petani dan nelayan.
Dukungan kepada Frans Go juga tak kalah serunya dilecutkan Romo Noldy Koten, Pastor Paroki Lamalera. Sang Romo bahkan “menantang” wartawan agar memberitakan dukungannya tersebut. “Kehadiran Bapak Fransiscus Go di Lamalera, bukan sebuah kebetulan. Lamalera berarti piring matahari. Karena itu, seorang pemimpin akan berangkat dari timur ke barat. Jadi sudah tepat jika Bapak Fransiscus Go mengawali kunjungannya di Lembata, dan mengakhirinya nanti di Labuan Bajo, tempat matahari terbenam. Ini tanda-tanda alam yang baik bagi perjalanan Bapak Fransiscus Go,” sebut Romo Noldy Koten bersemangat.
“Bagi saya pribadi, kehadiran Pak Frans Go di sini, sekali lagi saya tegaskan, bukan kebetulan. Soal nantinya beliau jadi maju dan lolos, itu kehendak Tuhan. Kalau sampai beliau terpilih jadi gubernur, maka Tuhan menginginkan dia meluruskan jalan-jalan NTT yang bengkok. Saya sudah pasang beberapa baliho beliau, karena saya melihat kesungguhan Pak Frans Go untuk membawa perubahan,” pungkasnya.