Hasil Survei YouGov: Gen Z Boros untuk Gaya Hidup, Gen X Lebih Hemat

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Survei nasional YouGov Indonesia mengungkap adanya pergeseran prioritas belanja dan strategi berhemat di antara berbagai generasi di Indonesia. Hasil survei menunjukkan bahwa generasi milenial dan generasi X+ kini lebih fokus membelanjakan uang mereka untuk kebutuhan rumah tangga, seperti bahan makanan dan tagihan listrik.

Sementara itu, generasi Z menunjukkan pola konsumsi yang berbeda. Kelompok ini lebih banyak mengalokasikan pengeluaran pada kategori gaya hidup, terutama produk kecantikan dan fesyen, masing-masing mencapai 21 persen dan 20 persen.

General Manager YouGoV Indonesia Edward Hutasoit, mengatakan, secara umum, responden dari berbagai usia menunjukkan penurunan pengeluaran pada kategori yang bersifat hiburan dan konsumtif. Belanja fesyen turun sebesar 18 persen, makan di luar 17 persen, hiburan 14 persen, serta makanan pesan-antar 11 persen.

Strategi penghematan pun berbeda antar generasi. Generasi Z, misalnya, memilih memangkas pengeluaran pada kategori dasar seperti layanan kesehatan sebesar 7 persen dan kebutuhan pokok sebesar 6 persen.

Sebaliknya, generasi X+ lebih memilih mengurangi pengeluaran untuk makan di luar (23 persen) dan hiburan (19 persen). Milenial cenderung menahan diri dalam belanja makanan cepat saji dan perjalanan internasional, masing-masing 10 persen dan 8 persen.

“Temuan ini membuka wawasan baru tentang bagaimana masyarakat mengatur ulang prioritas mereka. Bagi pelaku usaha, institusi, maupun pembuat kebijakan, ini menjadi peluang untuk membangun pendekatan yang lebih relevan, empatik, dan berdampak nyata dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia,” ujar Edward  dalam media briefing yang digelar secara virtual di Jakarta, Kamis.

Survei ini, dilansir Antara, dilakukan secara daring pada 17 hingga 21 April 2025 terhadap 2.067 responden dewasa berusia di atas 18 tahun.

Data disusun berdasarkan demografi seperti usia, jenis kelamin, tingkat sosial ekonomi, dan wilayah untuk memastikan hasilnya mewakili populasi nasional, sesuai proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS).