Selasa, 23 September 2025

Wisata Pantai Parangtritis, Gerbang Kerajaan Gaib Nyai Roro Kidul !


 Wisata Pantai Parangtritis, Gerbang Kerajaan Gaib Nyai Roro Kidul ! Suasana Pantai Parangtritis (Arahkita/Margaretha Purwati)

YOGYAKARTA, ARAHKITA.COM - Saat matahari hampir terbenam, senja di Pantai Parangtritis jadi bertambah romantis. Menanti sunset adalah salah satu alasan mengapa pantai paling terkenal di Yogyakarta ini semakin sore semakin ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara. Apabila Anda sedang berwisata di Yogyakarta, sesekali luangkan waktu untuk menikmati suasana Pantai Parangtritis. Pantai yang lekat dengan legenda Ratu Kidul nan cantik jelita ini terletak sekitar 24 km dari selatan Yogyakarta. Namun perlu diingat oleh para pengunjung, saat sudah berada di Parangtritis, pengunjung harus mampu mengendalikan suasana hati supaya jangan sampai terlampau gembira hingga terlena pada keindahan pemandangan indah nan magis di Parangtritis. Ini penting agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti tenggelam atau terseret arus pantai laut selatan ini. Sebab setiap tahun selalu ada korban jiwa yang terseret ombak. Konon, apabila pengunjung lupa daratan atau gembira yang berlebihan maka bisa hilang terbawa arus laut yang di huni oleh Nyai Ratu Roro Kidul, penguasa Laut Selatan (Samudra Hindia).

Meskipun ombak Samudra Hindia terkenal besar dan ganas, hal ini tidak menurunkan minat sebagian orang untuk melakukan olahraga menantang, surfing. Ombak di pantai ini bisa mencapai ketinggian hingga 4 meter. Ombak serupa ini bahkan menjadi tempat paling ideal bagi mereka untuk berselancar dengan papan surfing. Mereka tidak hendak menyombongkan diri menaklukkan ombak itu, tetapi justru ingin bersahabat dengan ombaknya, bersahabat dengan kekuatan alam. Tentu saja ini hanya dilakukan oleh para profesional yang sudah paham dengan seluk beluk olahraga air ini. Bila belum pernah berlatih secara benar dengan pelatih yang tepat, jangan coba-coba ya.

Mitos Gusti Kanjeng Ratu Kidul, Gueen of The South, terkenal di kalangan masyarakat Jawa dan Bali.

Ada banyak versi dari kisah mistis ini. Diyakini bahwa Gusti Kanjeng Ratu Kidul adalah pasangan spiritual dari Panembahan Senapati (pendiri Kerajaan Mataram yang pernah hidup sekitar tahun 1587-1601 Sesudah Masehi). Alkisah, dahulu kala Pangeran Panembahan Senopati yang terkenal bijaksana dan tampan melakukan tapa agar dapat mendirikan sebuah kerajaan baru (Kesultanan Mataram). Ini dilakukan guna menghentikan kekuasaan Kesultanan Pajang di masa itu.

Saat melakukan tapa di pantai Laut Selatan, Nyai Roro Kidul jatuh cinta  melihat ketampanan Pangeran Panembahan Senopati. Nyai Roro Kidul berhasil menghentikan pertapaan Pangeran Panembahan Senopati. Penguasa Laut Selatan ini mengatakan kepada sang pangeran akan membantu mewujudkan keinginan untuk mendirikan kerajaan baru. Namun untuk mewujudkan keinginan Pangeran Panembahan Senopati tersebut, Nyai Roro Kidul mengajukan satu syarat yaitu agar pangeran segera melamarnya sebagai pasangan spiritual. Pangeran menyetujui syarat tersebut sehingga Nyai Roro Kidul pun menjadi pelindung spiritual Kerajaan Mataram dan semua raja-raja keturunannya (semua raja di Keraton Surakarta dan di Keraton Yogyakarta di jaman sekarang).

Kisah cinta atau hubungan spiritual diantara Kanjeng Ratu Kidul dengan keturunan Raja-raja Mataram terlihat dalam Tarian Bedhaya Ketawang. Ini merupakan tarian mistis karena dipercaya apabila sedang melakukan tarian tersebut maka Kanjeng Ratu Kidul pun hadir saat itu juga. Awalnya, tarian lembut yang diiring Gending Ketawang Gedhe ini berlangsung dua jam, tetapi sejak pemerintahan Pakubuwana X maka durasinya dipersingkat menjadi satu jam.

Ada satu larangan yang wajib dipatuhi oleh pengunjung. Saat ada di Pantai Parangtritis atau sekitar Laut Selatan, hendaknya pengunjung tidak memakai baju berwarna hijau (gadhung m'lathi) agar selamat. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, warna hijau adalah warna favorit Nyai Roro Kidul. Tidak boleh ada yang memakai warna kegemaran penunggu Laut Selatan ini. Apabila sang ratu melihat ada orang yang memakai pakaian warna hijau, maka Nyi Roro Kidul akan membawa orang itu ke dalam istana megahnya di dasar laut untuk dijadikan pelayan dan bisa pula menjadi tentara setianya.

Percaya atau tidak, yang pasti saat saya berada di Pantai Parangtritis tidak ada seorang pun yang memakai pakaian berwarna hijau. Ini bagus! Sebagai orang modern yang hidup di jaman sekarang memang sudah sepatutnya kita tidak memandang sempit mitos-mitos yang berkembang secara turun temurun di dalam masyarakat sekitar. Menghormati kepercayaan dan budaya setempat adalah wujud apresiasi kita pada sejarah berdirinya kerajaan-kerajaan di nuswantara yang seringkali tidak terlepas dengan mitos gaib. Orang muda jaman sekarang hendaklah tiada lupa memelihara (nguri-uri) adat istiadat dan budaya leluhur yang sudah ada.

Pantai mistis di Parangtristis nampak ramah dan menyenangkan. Suasananya sangat asyik untuk dinikmati. Selain menyuguhkan panorama keindahan alamnya, di sini tersedia jajanan tradisional yang murah meriah. Ingin merasakan sensasi menunggang kuda dan naik kereta kuda ala jaman dulu pun bisa! Selamat berlibur.


Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Leisure Terbaru